Senin, 10 Juni 2013

Edit

Benua Biru - Day 3: Antwerpen

4 Juni 2013,
Perjalananku dari Amsterdam berlanjut ke Belgia. Di Belgia kami akan ke tiga kota, Antwerpen, Brussels dan Bruges. Kali ini aku akan menuliskan perjalanan singkatku di kota Antwerpen, kota kedua terbesar di Belgia setelah Brussels.

Cuaca sejuk menyambut kedatangan kami ke Belgia. Belgia tak sedingin Netherland rupanya. Antwerpen juga tidak jauh berbeda dengan kota-kota lain di Eropa. Banyak bangunan-bangunan tua, gereja katedral dan jenis gereja koptik lainnya. Disini kami city tour bersama 2 orang guide lokal. Kedua guide kami sudah tua dan orang-orang seusia inilah yang kebanyakan aku lihat di kota ini. Piramida terbalik, penduduk Antwerpen lebih banyak orang tua daripada kaum mudanya.


dalem Katedral

Maria and Baby Jesus


me!

taman klasik di Antwerp

delman Eropa
kemegahan Katedral di Antwerp




suasana di Antwerp

City tour kali ini aku bersama Sonya, wanita tua berusia sekitar 50-60 tahun namun sangat bersemangat sekali menceritakan tentang kotanya dan bangunan-bangunan bersejarah yang ada di kota ini. Pertama kali kami langsung mengunjungi sebuah katedral yang menaranya merupakan bangunan tertinggi di Antwerpen, namanya Uitgang Kathedraal Vrijhouden. Kamu tau mengapa ciri khas katedral selalu ada menara menara tinggi menjulang? Menara tinggi itu dibangun tinggi menjulang hingga ke langit, mengibaratkan bahwa setelah hidup di dunia ini akan kehidupan sesudah kematian.

Detail bangunan dan ukiran ukiran di katedral memang khas sekali. Penuh makna dan sangat klasik. Katedral selalu punya 3 sisi pintu, mengibaratkan konsep trinitas yang dianut orang-orang Katolik. Sonya bercerit detaiiiil sekali tentang makna makna dari patung-patung di dinding Katedral. Intinya ada lambang kelahiran, kematian, kehidupan sesudah mati, Surga dan Neraka. Kata Sonya, orang orang Eropa abad pertengahan tidak bisa membaca jadi pesan pesan disampaikan melalui gambar-gambar.
Bangunan dalam gereja terlihat cukup megah. Tak berbeda dengan katedral lainnya. Atap yang tinggi, pantung Maria dan Yesus, serta patung patung lain yang menggambarkan kehidupan dunia dan Tuhan. Kemudian kami berkeliling ke sebuah gang kecil dan biasa disebut "Alley". Bedanya digang ini semua bersih dan tidak ada satu sampah pun. Oh ya satu lagi, mayoritas penduduk Antwerpen adalah penganut agama katolik sehingga patung Maria terlihat dengan mudah di berbagai sudut jalan.
Setelah berjalan keliling kota, kami pun makan siang di restoran lokal dan kembali melanjutkan perjalanan ke Brussels. Masih dalam hari yang sama 

0 comments:

Posting Komentar