Senin, 28 November 2011

Edit

너에겐 이별 나에겐 기다림

너의 빈자리를 빼면 모든 건 제자리에 있는데
가슴이 고장났는지 너를 보낸 걸 실감못해
나의 모든 사랑은 헛된 얘기
나 이렇게 너를 보내 하지만 나에겐 기다림은 시작인걸
떠나가지마 내 사랑아 두 번 다시 널 볼 순 없잖아
내 맘속에 남아있는 그대

떠나가지마 내 사랑아 두 번 다시 널 볼 순 없잖아
어디서든 언제라도 힘들고 지칠 땐 내게로 돌아와 제발
행복해야 해 내 사랑아 그 날까지 영원할 때까지
그대만은 나를 잊고 아낌없이 지우고..

Kamis, 10 November 2011

Edit

Sst… Sebenernya ini rahasia Lhooh??!!

Sst.. sebenernya tulisan yang saya buat ini rahasia lhoh, tapi kayaknya semua orang udah tau deh (?), hehehe.. Begini, saya mau cerita tentang seseorang yang saya kagumi (ups, kagumi??).. tulisan ini sengaja tidak saya share dimana2, jadi kalau anda baca tulisan ini jangan bilang siapa-siapa yaah, hwkwkwk…

Sebenarnya sudah agak lama saya mengaguminya.. ehem, yah sejak saya duduk di semester enam lah, maksud saya pertengahan semester enam. Kira2 waktu itu bulan Mei tahun 2010. Hmm.. saya pertama kali bertemu dengan orang yang saya kagumi tersebut di kelas waktu kuliah. Ceritanya waktu itu UTS (Ujian Tengah Semester) telah berakhir dan dimulailah perkuliahan baru babak UAS. Mata kuliah saat itu inisialnya M*P (pasti udah pada tau ini apa deh, hehe). Beliau (baca: orang yang saya kagumi) masuk ke kelas pada pertemuan ke delapan mata kuliah MKP. Perkuliahan seharusnya dimulai pukul 7.00 namun beliau sudah hadir sejak 10 menit sebelumnya. Siap2 dengan bahan perkuliahan yang ada di laptopnya kemudian dimulailah pengantar perkuliahan sebelum masuk ke materi yang akan beliau sampaikan. Yap, beliau adalah dosen kedua mata kuliah tersebut.

Beliaupun memperkenalkan diri dahulu, ternyata beliau dulu mengemban pendidikan S1 di Gizi Masyarakat lalu karena ingin menguasai ttg teknologi pangan maka beliau ambil Master di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan. Dua-duanya di IPB. Kemudian beliau mendapat beasiswa S3 di salah satu universitas ternama di sebuah Negara Asia berteknologi maju. Lalu kembali mengajar di IPB dan mendapat gelar Professor pada usianya yang ke-38! Amazing, sampai saat ini beliau adalah professor termuda di IPB.

Awal perjumpaan dengan beliau membuat saya terpana, ini karena melihat latar belakangnya membuat saya termotivasi seperti beliau. Beliau pun meneruskan pengantar kuliahnya dan menjelaskan tentang pentingnya sarapan dan perbedaan sarapan di Indonesia dengan di Negara tempatnya belajar dulu (FYI, hal ini yang menginspirasi saya menulis naskah pidato bahasa Jepang dengan tema tsb). Ditengah penjelasannya, tiba-tiba masuklah salah seorang teman saya dari pintu belakang kelas (namanya M**V*N). Beliau pun menegur teman saya tersebut.

Professor (P): Selamat pagi mas!

Teman saya (M): *tetap nyelonong masuk, dan tidak menghiraukan omongan pak prof*

P: Hei, selamat pagi mas! Bisa nggak sih jawab salam??

M: Pp..Pagi Pak (ketakutan)

P: Lain kali kalo tau terlambat nggak usah masuk!

Intinya.. Pak Prof emang orang yang disiplin banget, beliau nggak suka keterlambatan dan kebisingan. Pernah suatu hari teman saya yang lain mengobrol sewaktu beliau mengajar, lantas tiba2 beliau melemparnya dengan penghapus papan tulis. Untungnya nggak kena, hehe.. beliau bilang sangat tidak sopan jika ada mahasiswa mengobrol sewaktu dosen mengajar, lebih baik mahasiswa tidur daripada mahasiswa yang mengobrol. Beliau juga bahkan bilang kalau mengemut permen sewaktu dosen mengajar juga tidak sopan. Sepertinya beliau benar-benar menerapkan pengalamannya dulu sewaktu di Negara Maju tsb yang sangat menghormati dosennya.

Setelah pertemuan pertama tersebut, tidak pernah ada lagi mahasiswa yang terlambat masuk kelasnya. Dan sejak saat itu saya terus berebut duduk di bangku terdepan untuk mendengarkan kuliahnya, hehehe... hal yang makin membuat saya makin kagum salah satunya adalah cara mengajarnya yang walaupun dalam tempo cepat namun tetap mudah dipahami. Bahkan ketika ada mahasiswa yang membuatnya jengkel saat pertengahan kuliah, setelah marah padanya beliau kembali tersenyum dan mengajar seperti tidak pernah terjadi hal apapun yang membuatnya bad mood. Selain itu, kadang beliau juga menyampaikan sebuah Hadits Rasul yang berkaitan dengan ilmu yang beliau kuasai. Ternyata hadits Rasul itu benar dan memang dapat disimpulkan bahwa Rasulullah merupakan utusan Tuhan. Belakangan saya tau bahwa beliau adalah seorang yang baru hijrah dari keyakinan sebelumnya. Wallahua’lam karena apa namun berdasarkan pengamatan saya, hijrahnya beliau adalah karena ilmu yang beliau pahami (semoga Allah senantiasa menjaga hidayah-Nya kepada beliau, amiin).

Well, out of nowhere, entah munculnya sejak kapan, saya berkeinginan skripsi dibawah bimbingan beliau. Meski banyak rumor kurang sedap (woops) tentang beliau, keinginan tersebut tetap saya pendam. Setelah berkonsultasi dengan dosen pembimbing akademik saya, tiba-tiba saya direkomendasikan untuk menjadikan pak prof sebagai dosen pembimbing kedua. Padahal sebelumnya saya nggak bilang lhoh sama dosen PA kalo saya juga berkeinginan dibawah bimbingan pak prof. Singkatnya setelah menghadap beliau, jadilah saya anak angkat pertama. (ini salah satu impian saya yang tercapai di IPB lho.. just as simple like that kan? Hehe)

Semakin banyak berinteraksi dengan beliau, saya semakin mengenal beliau. Beliau tidak suka di sms mahasiswa, apalagi ditelpon, so kalo mau berhubungan dengan beliau tengok saja ruangannya, insya Allah beliau sering ada di kantor #tips. Sejujurnya saya bingung sebenarnya apa pekerjaan asli pak prof: Dosen? iya, Peneliti? pasti, Konsultan? bisa, Investor? apalagi, Entrepreneur? juga, Penulis buku? udah banyak bukunya yang diterbitkan, Artis? Secara hadir di banyak acara televisi dan sempat jadi bintang iklan juga.. hihihi, CEO? Baru-baru ini mendirikan perusahaan, dokter? Mungkin untuk keluarganya kali ya.. hehe.. Super banget deh Pak Prof dengan kesibukannya yang luar biasa.

Ketika saya mau seminar, memang makalah seminar saya diperiksa pak prof karena dosen PA saya sedang sakit dalam jangka waktu yg cukup lama. Banyaklah nasehat sana sini mengenai pengalaman menulis kami yang masih minim namun bahagianya tatkala seorang professor sempat memeriksa makalah seminar saya, seorang calon sarjana yang belum ada apa-apanya ini. Apalagi melihat hasil koreksinya yang begitu detail. Di saat teman-teman lain menggerutu karena diperiksa terlalu detail, saya justru seneng2 aja karena pak prof benar2 mengoreksi hingga mistyping yang terjadi beberapa kali dan menuliskan kalimat2 revisi yang seharusnya ditulis didalam makalah tersebut. Meski setelahnya ada warning yang terkesan mengancam jika terjadi kesalahan lagi. Yap, begitulah cara didikan pak prof kepada kami.

Setelah seminar, kami bahkan diajak makan-makan meski agak terburu-buru karena pak prof ada janji setelahnya namun beliau tetap menyempatkan makan bersama kami. hohoho… sebulan setelah itu, pak prof bilang membutuhkan bantuan beberapa mahasiswa untuk acara seminar yang beliau adakan. Jadilah saya dan beberapa teman sejawat mendadak panitia gitu deh. Disini kami banyaaaak banget dapet pelajaran dan makin mengenal pak Prof. Wuiih.. intinya mah jadi makin ngefens lah ya (baca tulisan saya yang what a professor should do). Hehehe… dan Kepanitiaan seminar pun ditutup dengan undangan makan malam bersama pak Prof dan keluarga (istri plus anak2nya).

Trus satu lagi yang bikin saya mengharu biru, hiks2.. di saat saya lagi down2nya karena penelitian saya yang berlika liku, pak Prof nenangin dengan mengingatkan bahwa saya harus bersabar, karena inilah yang namanya research: Re and search, mencari dan mengulang. “Yah, Sarah sedang diuji kesabarannya”, huks2… begitu keluar dari ruangan beliau saya langsung meratap, hiks2.. bukan meratapi nasib tapi tersentuh dengan kata2 pak Prof… udah gitu, ketika penantian saya tiba, alias data semua udah kompliiit plit meski rada “aneh” pak prof mempersilakan saya untuk ngedraft.. Ohh.. senangnyaaa~~ saya makin terharuuu TT. Pak prof yang emang udah malang melintang membimbing berbagai jenis mahasiswa kayaknya udah paham banget tipe2 mahasiswa kayak saya, hehe.. Saya doakeun smoga Ilmu Pak prof bermanfaat sepanjang hayat dikandung badan.. amiin.. doakan saya juga ya semoga bisa lulus dengan baik!! ^___^

Senin, 07 November 2011

Edit

BOBO, Harry Potter and Me!

I’d love reading book since I can read (I was about 2 or 3 years old). I’d also love going to my Elementary School library just for borrowing fairy-tale books, Indonesian legend books, Enid Blyton’s novel, etc. I just loved to. I don’t know whether present kids reading books I read or not. I think present children tend to watch TV more than read books. They don’t even know how interesting Indonesian legend’s story! I really like legend and fables due to so much fantasy inside the story n_n. Besides, I like foreign book like Enid Blyton’s novel, his novels are mostly talk about children adventurers and it was so much fun reading it! I had never depend on someone since I child (excluding for taking bath, FYI was always asked my housemaid to accompany and waiting for me when I was taking shower because I was afraid of ghost :P). I could go to library alone just for picking and bringing home the books I want. I think the librarian knew me so well, hehe.. I even oftenly made a new borrowing card because it already full sometimes :P. Indeed, I love books so much.

When visiting a relative’s house at Eid Mubarak on my 2nd year of Elementary school, I found Bobo Magazine (Magazine for Kids) there, I was fall in love with that magazine and didn’t want to go home. My mother told me that she would subscribe it for me so that I allowed her guidance to go home. Since that moment, I subscribed Bobo magazine and really love to read it. For me, it was so fun and much of knowledge in it.

Cover of Bobo Magazine

Even though I had subscribed Regular Bobo Magazine, sometime I also bought Bobo special edition. One of the editions I’d bought was Bobo SMART. This edition revealed in full English. It was also impact me so much so that I become a big fans of Most World Phenomenon which is Harry Potter. Well, it happened on my 6th grade when I was reading an interview article in Bobo SMART. I don’t really remember who was the interviewee but the only I know is the interviewee liked a book titled “Harry Potter and the Sorcerer’s Stone”. She showed the cover of the book in the magazine. I was so curious of that book. The cover looked so nice, much fantasy, adventures, and really made me more interest. Then, I went to Gramedia Book Store to buy it and became Harry Potter’s fan. I have known Harry Potter Novel since I was in the 6th grade of Elementary School. I liked this book bunches and always had in deep passion to open every next pages.

I recommended this book to my best friend who can speak English fluently since she had ever been lived in Aussie or London (I forgot). She is really smart in English and of course in others subjects too. She wondered about what I recommended to her and then she bought it. She needed only about a day to finish the book whether I needed more days (about 3-5) to read it. She is a genius one I think, till now she is studying in one of Australia University. She became a big fans of Harry Potter and we bought every it’s new released. Then, Harry Potter’s series became more popular since that time and I think this was one of the reasons why the book price also higher anually. Harry Potter became my best friend and he lived in my heart, accompanied me growing up!

Knowing the news that Harry Potter would made into a movie, it made me so much curious at the time. Daniel Radcliffe was chosen to be a Leading Actor in Harry Potter movie.

Cute Daniel Radcliffe at 12 years old :)

As a teenager, I adored him so much because of his beauty. He was really cute and played a good role as Harry Potter. I was become a “Daniel Radcliffe” freak. Fyi, I have ever sent a letter to London (not mail but a real handwriting letter) just only to tell him that I am his big fan, of course I wrote it in my limited English, hahaha… (FYI, I also have written a letter to Hideaki Takizawa, Japanese actor, -but had no reply- LOL). After sending it, I wished I got a reply back for soon. I prayed everyday to get a reply and then, after about 3 months passed, I got a letter, written letter from London sent to my home address! I was so surprised and I told everybody about it. But, unfortunately After opened it, I got only a big photo of Daniel Radcliffe with his autograph. Well, this might not sent by Daniel himself, It might be sent by the management, I thought. That’s OK. Hihihi…

Daniel Radcliffe's photo and autograph sent from London!

Then, Harry Potter’s movies accompanied me in every Holidays due to the release time were properly set during holidays. Harry Potter was growing up with me and with all of children at the time. When he was a teenager, I was also a teenager and the story was about teenager’s life. He grew up more with more mysterious secrets and the story become darker. He became an adult and experienced love story and so did I. actually I have no idea why on earth JK Rowling is really good at making such stories, it kited every edition and you couldn’t guess what would happen in the end!

And now, Harry Potter was no more live. It had been ended after the BIG success of the two last movies. I thanked so much to BOBO magazine for the information of Harry Potter and also JK Rowling, the author for creating such adorable fantasy! ^_^