Sabtu, 30 April 2011

Edit

Poni dan Tonga: Program Edukasi Lingkungan melalui Lagu Anak




Kepedulian masyarakat Indonesia yang rendah terhadap lingkungan menyebabkan sampah sampai saat ini masih menjadi permasalahan utama di daerah berkembang seperti di kota-kota besar. Sampah sebagai bahan sisa dari aktifitas manusia dan alam yang belum mempunyai nilai ekonomis dapat menyebabkan lingkungan tampak kotor dan kumuh, menyumbat saluran air sehingga terjadi banjir dan menyebabkan penyakit jika tidak dikelola secara benar. Berkembangmya suatu kota akan menyebabkan jumlah sampah semakin banyak karena jumlah penduduknya semakin banyak.

Masalah sampah tidak hanya sekedar hanya bagaimana mengolah atau mengelola sampah saja tetapi juga terkait dengan masalah budaya/sosiologi masyarakat. Masyarakat Indonesia umumnya tidak peduli tentang sampah, suka buang sampah sembarangan, dan cenderung mementingkan diri sendiri. Paradigma yang salah ini mungkin merupakan salah satu penyebab mengapa banyak program tentang sampah yang tidak berhasil. Mengubah paradigma masyarakat tentang sampah menjadi salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari upaya-upaya penanganan sampah secara terpadu. Sampah menjadi sesuatu yang dapat ditemui dimanapun, di kendaraan umum, terminal, stasiun, jalan umum, tempat rekreasi bahkan di institusi pendidikan sekalipun. Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya masih jarang ditemui.

Masalah utama mengenai sampah erat kaitannya dengan pola pikir dan perilaku masyarakat. Saat ini, pemerintah lebih banyak berfokus pada program-program fisik, misalnya dengan membangun Tempat Pembuangan Akhir (TPA), membuat tempat-tempat sampah baru dan mendatangkan teknologi maju dari negara lain. Sementara, permasalahan sampah di Indonesia bukan hanya permasalahan fisik. Program non-fisik belum banyak dilakukan padahal program ini justru memiliki potensi dalam jangka panjang meski lebih sulit, membutuhkan waktu lama, kontinuitas, dan dana yang tidak sedikit. Program non-fisik dapat dilakukan melalui pembangunan sumber daya manusia (SDM) baru.

SDM berkaitan erat dengan karakter masing-masing individu. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat. Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak dini. Usia dini merupakan masa kritis bagi pembentukan karakter seseorang. Penelitian di berbagai belahan dunia membuktikan bahwa pengalaman pertama yang anak dapatkan ketika ia masih berusia dini berdampak mendalam pada hidupnya. Tim Utton dalam Megawangi (2007) menyatakan pada usia 3 tahun manusia dibentuk untuk seumur hidup. Hal ini cukup menegaskan bahwa pendidikan karakter harus ditanamkan sejak usia dini. Selain itu, sekitar 80 persen otak anak berkembang pada fase yang dikenal dengan “golden age” atau masa-masa keemasan. Usia emas ini diprediksi berkisar antara 0-5 tahun pertama pertumbuhan manusia. Pada masa emas, seorang anak mampu menyerap ide dan ilmu/pelajaran jauh lebih kuat daripada orang dewasa, sehingga memberikan pendidikan kepada anak di usia tersebut sangat penting untuk tumbuh kembangnya.

Banyak pakar yang mengatakan bahwa kegagalan penanaman karakter pada seseorang usia dini akan membentuk pribadi yang bermasalah di masa dewasanya kelak. Pendidikan karakter merupakan proses jangka panjang yang harus dimulai sejak dini dan dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. Pendidikan karakter bukanlah pendidikan instan yang langsung jadi, namun membutuhkan tahapan-tahapan stimulasi yang perlu dilalui dan proses internalisasi yang akan menguatkan terbentuknya perilaku tertentu. Penanaman moral melalui pendidikan karakter sedini mungkin kepada anak-anak adalah kunci utama untuk membangun bangsa.

Penerapan pendidikan karakter bukan hanya harus dilakukan di dalam pendidikan formal, namun juga di dalam pendidikan informal. Menurut Pasal 13 Ayat 1 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Pendidikan informal yang dimaksud di sini adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Jika ditilik dari segi waktu, pendidikan informal sesungguhnya memainkan peranan penting dalam dunia pendidikan nasional, karena lebih dari 70% waktu peserta didik dihabiskan di luar sekolah. Dengan demikian, penerapan pendidikan karakter dalam pendidikan informal seharusnya dapat memiliki peran yang lebih besar dalam pembentukan karakter peserta didik.

Walaupun penerapan pendidikan karakter dalam pendidikan nasional Indonesia telah dilakukan sejak lama, luaran yang dihasilkan masih jauh dari harapan. Menurut Supriadi (2009), telah terjadi kegagalan dalam dunia pendidikan nasional dalam rangka membentuk manusia dewasa dan berwatak mandiri. Kurang berhasilnya sistem pendidikan membentuk sumber daya manusia dengan karakter yang tangguh, berbudi pekerti luhur, bertanggung jawab, berdisiplin, dan mandiri terjadi hampir di semua lembaga pendidikan baik negeri maupun swasta.

Kegagalan dalam dunia pendidikan nasional ini berkolerasi dengan kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan suatu jalur pendidikan alternatif yang dapat membentuk rasa cinta lingkungan yang diikuti dengan rasa tanggung jawab untuk memelihara dan melestarikannya. Pendidikan alternatif ini dapat dilakukan dengan media musik, karena musik merupakan salah satu hal yang berhubungan dengan memori-memori paling awal dalam kehidupan kita, yang dapat terus berkembang untuk diterapkan di masa mendatang.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa usia yang cocok bagi anak berlatih musik, yaitu usia 3 atau 4 sampai 6 tahun. Usia tersebut adalah masa yang paling tepat untuk mulai belajar musik, karena masa ini adalah masa terbaik pada perkembangan pendengaran. Selain itu, pada usia 8-9 tahun, otak kanan dan kiri akan terhubung dan akan mengalami penebalan pada penghubung otak kanan dan kiri. Untuk itu, apabila pendidikan musik diberikan sebelum anak berusia 8 tahun, maka dapat meningkatkan kecerdasan. Statistik menunjukkan, siswa yang belajar musik acap kali mempunyai pemahaman yang lebih baik terhadap konsepsi matematika (misalnya perbandingan, persentasi, bilangan, bidang, volume, dan lain-lain.) dan konsep ilmiah, daya imajinasinya terhadap konsep ruang waktu dan wujud komposisi juga lebih menonjol.
Disisi lain, musik merupakan salah satu cara yang efektif untuk menumbuhkembangkan kecerdasan emosi positif, dengan efek jangka panjang bagi otak manusia. Selain berperan sebagai stimulan, musik juga dapat mencairkan mental, perkembangan fisik dan sosial, dan memberikan antusiasme dan keahlian yang mereka butuhkan untuk melatih pribadi mereka sebagai individu. Sayangnya, pada era saat ini industri musik Indonesia sangat jarang menghasilkan lagu anak-anak. Padahal faktanya anak-anak perlu mendengarkan lagu-lagu yang sesuai dengan emosi mereka seperti yang sering digambarkan pada lagu anak-anak. Banyak pengamat musik yang menyayangkan berkurangnya kemunculan lagu anak karena kehadiran lagu–lagu itu bisa merangsang perkembangan otak anak yang akan membuat mereka bisa meningkatkan kecerdasan mereka. Lagu anak seakan tenggelam dan semakin banyak anak-anak yang lebih sering menyanyikan lagu orang dewasa daripada lagu anak-anak. Bahkan seperti yang dilansir oleh republika.co.id pada 21 Juli 2010, akibatnya anak-anak hari ini sudah tidak memiliki identitas lagi dalam menyanyikan sebuah lagu. Oleh karena itu, anak-anak menjadi sangat kekurangan pilihan lagu.

Dengan melihat pentingnya peranan musik dalam pertumbuhan otak dan kecerdasan anak, maka dapat disimpulkan bahwa kita dapat melatih kecerdasan emosional anak dengan musik. Kecerdasan emosional yang dimaksud di sini termasuk dalam kepedulian terhadap lingkungan dan kemauan untuk memeliharanya. Untuk dapat mengajarkan musik secara efektif pada anak, pengajar dapat menggunakan alat peraga yang berhubungan dengan musik yang diperdengarkan. Selain itu, bentuk musik yang dapat dijadikan sarana belajar bagi anak adalah nyanyian anak-anak yang merupakan satu perwujudan bentuk pernyataan atau pesan yang memiliki daya menggerakkan hati, berwawasan cita rasa keindahan, cita rasa estetika. Pesan-pesan yang dikomunikasikan melalui nyanyian dapat membantu anak menumbuhkembangkan segi emosi yaitu anak dapat menyalurkan emosi, dapat menggugah rasa senang, kagum atau haru. Seorang pakar menyebutkan bahwa pendidikan musik pada anak ini harus disertai dengan pengulangan-pengulangan. Pengulangan yang dimaksud adalah memperdengarkan musik yang sama dalam kurun waktu tertentu secara rutin. Dengan adanya pengulangan ini, gagasan-gagasan dan pesan yang terdapat dalam musik atau lagu dapat dieksplorasi secara lebih baik oleh anak.
Berdasarkan berbagai teori mengenai pendidikan karakter dan pengaruh musik pada anak, maka diperlukan beberapa langkah implementasi dalam membuat suatu program pendidikan karakter cinta lingkungan berbasis musik pada anak usia 3-6 tahun. Langkah pertama adalah melakukan audisi terbuka bagi orang-orang yang mampu untuk membuat lagu-lagu anak yang bertema cinta lingkungan. Agar dapat menyaring peserta audisi, dibutuhkan persiapan dan publikasi yang baik dan terencana. Dengan adanya audisi ini, diharapkan spektrum masyarakat yang terlibat dalam program pendidikan ini menjadi semakin luas. Luaran yang diharapkan dari audisi terbuka adalah didapatkannya sejumlah lagu anak-anak bertema cinta lingkungan yang baik, berkualitas, dan mudah diajarkan kepada anak-anak usia dini.

Selanjutnya, lomba menanyi lagu anak-anak diadakan untuk lebih mempopulerkan lagu-lagu yang telah terseleksi. Adanya lomba menyanyi lagu baru ini juga diharapkan dapat merangsang anak untuk terus menyanyikannya. Lomba menyanyi lagu anak bertemakan cinta lingkungan dapat dilakukan di Mall-mall yang ada di kota-kota besar di Indonesia juga stasiun-stasiun radio dan televisi sehingga lagu-lagu ini menjadi terkenal dan semakin banyak anak yang mendengarkannya. Luaran lain dari lomba menyanyi ini adalah adanya idol bagi anak-anak yang dapat menjadi idola teladan berkarakter cinta lingkungan. Dengan adanya idola maka anak-anak akan termotivasi mengikuti kebiasaan idola mereka.

Setelah lagu-lagu didapatkan dan penyanyi telah ditentukan maka langkah selanjutnya adalah melakukan perekaman terhadap lagu-lagu ini ke dalam format musik MP3 dalam bentuk cakram audio. Dengan adanya rekaman ini, pengajar dan orang tua dapat melakukan pengulangan pemutaran lagu kepada anak-anak secara rutin, sehingga pesan cinta lingkungan yang terdapat dalam lagu tersebut dapat diterima dan diamalkan secara lebih baik oleh anak-anak yang mendengarkannya.

Seperti telah diketahui sebelumnya, pengajaran lagu atau musik kepada anak dapat dilakukan dengan lebih efektif jika menggunakan peragaan. Oleh karena itu, langkah selanjutnya yang dapat dilaksanakan adalah mengadakan roadshow ke Taman Kanak-Kanak (TK) dan Kelompok Bermain (KB) untuk memperkenalkan lagu-lagu hasil audisi secara langsung.

Untuk dapat membuat anak-anak lebih tertarik dalam bernyanyi dan memperagakan pesan cinta lingkungan, dapat digunakan maskot. Maskot yang saya usulkan di sini adalah Poni (pohon hijau) dan Tonga (tong sampah). Poni merupakan maskot berbentuk pohon yang merefleksikan keasrian lingkungan, dan Tonga merupakan maskot berbentuk tong sampah yang mencerminkan kebersihan lingkungan. Dengan adanya maskot ini, anak-anak akan diajak untuk bermain secara atraktif serta melakukan beberapa aksi mudah dalam menjaga lingkungan sekitar, misalnya aksi untuk membuang sampah pada tempatnya sambil terus distimulasi dengan lagu-lagu luaran audisi yang telah direkam sebelumnya.

Dengan adanya program yang bersinambung seperti ini, diharapkan program pendidikan karakter cinta lingkungan berbasis musik ini dapat berlangsung dengan baik. Adanya peranan langsung dari orang tua dan tenaga pengajar tentu saja memegang peranan penting dalam keberhasilan program ini. Oleh karena, penyuluhan terhadap orang tua dan guru TK dan KB merupakan langkah terakhir yang perlu dilakukan untuk menjamin kesuksesan program pendidikan ini.

Program edukasi ini dapat menjadi solusi alternatif untuk membangun SDM baru berkualitas yang diharapkan memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar serta kemauan untuk memeliharanya. Dengan adanya SDM baru melalui pendidikan karakter pada anak usia dini, kebiasaan buruk dan kekurangpedulian masyarakat Indonesia terhadap lingkungan diharapkan dapat dikurangi. Model pendidikan karakter cinta lingkungan pada anak usia dini berbasis musik ini juga digagas dapat menstimuli produksi lagu anak-anak sehingga peredaran lagu anak-anak meningkat dan sarana edukasi anak-anak saat ini semakin bertambah.

Penyediaan lagu anak-anak bertemakan lingkungan sebaiknya didukung oleh industri musik yang memproduksi lagu anak-anak sehingga akan nada banyak lagu yang menjadi sarana edukasi anak-anak. Metode pendidikan karakter berbasis musik sudah cukup banyak diaplikasikan di TK dan Kelompok Belajar (KB) tertentu namun masih memerlukan sosialisasi lebih luas sehingga semakin banyak institusi pendidikan yang menyadari manfaat dari model pendidikan ini.
Edit

“Gw jadi yang Biasa-biasa aja deh....?”

Melihat media massa Indonesia yang saat ini sedang heboh2nya memberitakan ttg gerakan NII (Negara Islam Indonesia) dan kaitannya dengan sejumlah aksi terorisme di negeri ini, saya jadi berpikir banyak hal. Ya, yang saya tau NII bukanlah isu baru. Ini merupakan isu lama. Masuknya NII ke dunia kampus pun sudah diwaspadai oleh kampus2 sejak lama, kampus2 ini menyadari pentingnya peran penjagaan terhadap mahasiswa2 baru agar tidak ‘terkontaminasi’ hal-hal negatif. Jadi sebenarnya NII bukanlah hal yang patut untuk dibesar2kan.

NII merupakan sebuah gerakan radikalisme yang mengatasnamakan agama Islam sebagai pondasi hukum mereka. Tentu, saya tidak tahu banyak tentang mereka. Saya hanya tahu info ttg NII dari media massa dan dari kisah beberapa orang yang saya kenal yang pernah mengalami cara2 perekrutan mereka. Dampak dari perekrutan ini banyak sekali. Salah diantaranya yang paling menonjol adalah hilangnya mahasiswa/mahasiswi kampus tanpa alasan yang jelas. Bahkan pemberitaan seperti ini mampu mendorong ibu saya yang jarang sekali menelpon saya menjadi menelpon saya dan menasehati saya untuk tidak ikut macam2 di kampus alias jangan sampai terjerat aliran ‘sesat’. Ternyata tidak hanya saya, teman2 lain pun bernasib sama. Orangtua mereka juga khawatir tentang pergaulan anak mereka di kampus. Wajar, namanya juga orangtua bukan?

Seiring dengan pemberitaan tersebut, saya semakin berpikir kearah lain. Dampak positif dari pemberitaan bombastis ttg NII ini mungkin orangtua menjadi lebih peduli terhadap anaknya. Namun dampak negatifnya adalah masyarakat menjadi ‘takut’ dalam artian menjadi sangat-sangat dan sangat waspada dalam mempelajari Islam. Mereka menjadi takut dengan istilah “Ngaji”. Apakah itu benar? Atau hanya perasaan saya saja? Saya rasa tidak. Mari kita sama2 telaah lebih lanjut.

Islam, sebagaimana kita tahu merupakan agama mayoritas penduduk Indonesia. Namun ini bukan masalah siapa mayoritas dan siapa minoritas. Sebagai umat muslim, mempelajari agama Islam adalah sebuah kewajiban. Banyak hal yang dapat ditempuh untuk mempelajari agama Islam. Salah satunya adalah mengaji. Menurut saya saat ini mengaji telah mengalami penyempitan makna. Mengaji memiliki kata dasar “Kaji” yang menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah 1) pelajaran (agama dsb); 2) penyelidikan (tt sesuatu). Mengaji bukanlah hanya mengaji Al-Qur’an saja tapi juga menelaah isi kandungan Al-Qur’an. Tentu dengan cara yg sesuai dengan prosedur telaah. Jangan sampai menyimpang.

Pemberitaan bombastis ttg gerakan radikalisme mengatasnamakan Islam banyak membuat para orangtua resah dan khawatir akan anaknya jika mereka ikut bermacam2 kegiatan berbasiskan keagamaan. Tak hanya itu, para mahasiswa pun menjadi cenderung apatis terhadap agama mereka. Yang tadinya cuek jadi tambah cuek, yang tadinya ingin mendalami Islam menjadi membatasi diri. Mereka banyak yang lebih memilih “Islam yang biasa”. Mungkin, menurut pandangan mereka masyarakat Muslim ini terbagi2 dalam beberapa kelompok. Ada kelompok radikal, kelompok fanatik, kelompok umum. Bahkan banyak juga saudara2 muslim yang cenderung memilih “Gw yang biasa-biasa aja deh”. Memangnya ada Islam yang biasa? Seperti apa? Memang ada Islam yang tidak biasa? Islam yang luar biasa memang ada. It is because Islam is a logic. That’s what I thought and it is true.

Islam dan Al-Qur’an tak bisa dipisahkan. Dalam Al-Qur;an tidak ada Islam radikal, fanatik ataupun Islam biasa. Semua satu, Islam. Satu2nya agama di sisi Allah SWT (Q.S Ali-Imran: 19). Lalu, apa yang menyebabkan masyarakat berpikir kearah tersebut? Menurut saya ini karena masyarakat muslim Indonesia saat ini belum memahami agama mereka seutuhnya. (ini bukan berarti saya menyatakan diri telah memahami agama saya seutuhnya ya). Dalam artian, masyarakat cenderung masih memisahkan antara kehidupan beragama dan kehidupan dunia. Sholat ya sholat, ngaji ya ngaji, kerja ya kerja, semua berbeda. Padahal Islam dan kehidupan harus saling bersatu. Islam is the way of life.

Berkenaan dengan berbagai isu radikalisme yang menyebabkan terjadinya pembatasan diri dalam pembelajaran dan pendalaman agama Islam, berdampak pada pemahaman masyarakat Islam itu sendiri. Pemahaman menjadi parsial dan tidak menyeluruh. Hal ini merupakan salah satu ancaman dari pihak-pihak yang menginginkan masyarakat muslim menjadi asing dengan agamanya sendiri. Bagaimana solusinya agar kaum muslimin bisa mengenal agamanya sendiri? Kita lanjut pada diskusi berikutnya ya! Smile :)

>>to be continued

Kamis, 28 April 2011

Edit

Gemblong and Royal Wedding



Well, actually I don’t know why I got idea to write this kind of story. Is there any connection between Gemblong and Royal Wedding? Is gemblong become one of snacks in Britain’s Royal Wedding? Or Does Prince William of Wales has hobby of eating Gemblong? Do you want to know? Ok, lets start the story!

Actually, it was begun when I was waiting for the train to Bogor that noon. While I was sitting in the chair, I was also starving. Then, I saw a man across my side (another train rail opposite my train rail) who was selling Gemblong which is famous as Indonesian traditional snack made from ketan covered by red sugar. It is one of my favorite snacks.


Seeing that man made me more starve (I haven’t eaten breakfast yet during the time). Meanwhile, I thought that I couldn’t reach that man to buy gemblong because I was still worry if my train was coming when I bought the Gemblong. Yeah, instead it was just need a couple minutes to reach there but I was stuck due to my worry. So, what did I do? Hmm… The train took so a looong time and stupidly I was just still looking at the same place: The man and his gemblong across me. I started fantasize in eating gemblong. The man looked so poor and the gemblong are usually sold cheaply (Rp 1.000,-/piece). I think the salary of selling this is quietly cheap due to its not his made self. His head was moved everywhere looking for the buyer. ‘Hey, its me here.. I want your gemblong please!’ said me voiceless. Err… I was just still gazing at him and his gemblong.

People came along in front of him without pay attention of him. Suddenly, a disable person came in front of him. He walked with his hands. This man is usually asking someone else to give him money. He went straightly in front of the poor man without asking him money, it was maybe because he thought that the poor man is same as poor as him. But, something happened and touched my heart. Whereupon, the poor gemblong man gave him money (without asking of disable man). I saw it was a coin, only one coin. There were four possibilities of what he gave to him. First, maybe it was coin of Rp 100,-. Second, maybe it was coin of Rp 200,-. Third, maybe it was coin of Rp 500,-. Fourth, maybe it was coin of Rp 1000,- that had published recently. Well, those are not important! The point that touched my heart was the poor man who has nothing gave another poorer (maybe yes maybe no) disable man. It means that he is a sincere thankful man. Eventhough he was lack of money, he still wanted to share to anyone else. He is a hard-working man who share his happiness although just a little to anyone else. I felt so “Wow, Is it real that in the world there a man like that?”. It happened, in Indonesia.


Instead of that, once upon a time in the same earth but in a different world, there living a prince and princess-to-be who will get married. I’m not going to tell you who they are, how the live, or how they met, etc. because you assuredly already have known that news. What I’m going to concern of this Royal Wedding is the luxurious and glamorous wedding that ever happened in this century! It cost $78 million to celebrate the wedding. Well, I’m not also going to criticize this wedding. Remembering that poor gemblong man who really work hard to get money and remembering the royal family that spend money easily reminds me of extravagant me, myself. The man taught me to keep share to another eventhough you are not a wealth man. Comparing to myself, when I feel “Oh my God, my money is just Rp xxxx,- left so I have to keep it until next month, until my parents send me again”, sometimes I forget to share it to anyone, I forget to “Sedekah” even just a little. Royal wedding taught me not to spend much money while there still another poorer person around you (maybe because there is no one poor around the palace so they can spend much money? Or maybe they had spent more for charity? Yeah, I don’t know). Our prophet, Muhammad said that “Those shall not be my follower nor the believer if they can eat fully meanwhile their neighborhood is starving..”

So, it is real that gemblong and Royal Wedding have a connection in my mind that noon in rail station, right? Have a nice share!

Minggu, 17 April 2011

Edit

Dream High

I dream High I have a dream

When it gets hard I close my eyes
while replaying the moment
my dream come true I get up

I shake in the face of fear today as well
Like a young bird who’s afraid to fly in fear of falling down
I keep asking whether I can do this
whether my dreams can come true
Whenever I make a step by step
the fear comes back

I dream High I have a Dream

When it gets hard I close my eyes

while replaying the moment
my dream come true I get up

I can fly high I believe
That one day into that sky
that I will spread my wings
and fly up higher than anyone before

I need courage
to help me get up
the courage which would make me jump again
after brushing the dust off
Believing in myself and
in my destiny once again
Risking everything I will jump over the wall
higher than myself


I dream High I have a Dream


When it gets hard I close my eyes

while replaying the moment
my dream come true I get up

I can fly high I believe
That one day into that sky
that I will spread my wings
and fly up higher than anyone before


Dream high a chance to fly high
from now to all the pain bye bye
try and fly as high
as those stars in the sky
watch your dreams to unfold for you to shine
it’s the start gotta make them mine
don’t be afraid of building your own future
walk on confidently with all your might
destiny is your fate unstoppable destiny
now it’s spreading in front of us
this is a whole new fantasy for you
so just take my hand
our goal now is the same
don’t give up on your dreams and future
everyone with a youthful passion dream high


I dream High I have a Dream
When it gets hard I close my eyes
while replaying the moment
my dream come true I get up

I can fly high I believe
That one day into that sky
that I will spread my wings
and fly up higher than anyone before

Minggu, 10 April 2011

Edit

What They Said about Me!

Iseng2 bongkar2 file binder yg lama, eh nemu kertas2 buram yang isinya opini dari teman2 tentang saya.. Mau kenal saya lebih lanjut? cek komen2 di bawah ini yaaa… Hohoho..

PERINGATAN: TIDAK SEMUA YANG ANDA BACA DIBAWAH INI BENAR!!


Temen2 SMA kelas X-4:

SARAH: Ternyata aku…..
- Pintar, ramah, baik, tidak sombong, maniak Jepang abiss!! Berkerudung, anak 115
- Lo rajin, baik, sholeh, pokoknya lo tuh anak teladan deh.. sukses yaaa….
- Pinter, ga macem2, smwanya de best aja deh! Lebih alim
- Pinter, rajin, alim sekaleee…
- Baik low dya ma gw.. murah senyum lagi.. wuih.. tenang + damai bgt d tampang lo..
- Baik, alim, pinter, rajin, baik d..
- Baik, pinter, rajin, tenang, nggak tukang rebut, kalo ada PR pasti udah ngerjain..
- Pinter buanget, enak diajak curhat, apalagi waktu kita berdua di perpus..
- Pinter, baik, enak diajak ngobrol terutama soal komik..
- Pinter, ga macem2, rajin bener, bae, gw mw pinter kayak lo dunx..
- Pinter, maniz, baik, ramah
- Suka pelit, rajin dan pintar, suka itung2, nggak suka rebut
- Pinter, baik, cantik, alim, suka nggak jelas
- Baek, pinter, suka nyebelin, suka ma jepang, cama dong ma! Sori ye kalo nakmu ini suka nyebelin

Temen2 Kelas B06 TPB 2007/2008
SARAH TSAQQOFA:
- Tampangnya jutek, nggak suka ngegaring, pinter b.inggris
- Baik, nyantai, asik juga, ramah
- Pintar, gayanya nyantai abiz.. ^_^
- Keliatannya jutek tapi baek.. pinter.. tomboy nggak, feminine nggak..
- Baek, gayanya asik, garing..
- Jepang banget
- Lucu, edan
- Cuex penampilannya, PD, tampangnya jutex tapi asix
- Baik, pinter, baju udah disetrika?
- Brilian! Idealis abis!
- Pinter, baik
- Liberalis
- Suka pake kostum aneh2 *apanya yg aneh yaa?*
- Anak onigiri, kepribadian ganda *maksudnya apaa?? Hihi :P*
- Rame =)
- Pinter, gaul, ok banget
- Cuex abiz, tapi bagus tertarik sama banyak hal
- Jadi cewek ya bu dan peminim kayak tante *hahaha, I know what u mean*
- Gaul abizzzt.. seru.. py kadang suka gazebo
- Yah rajin deh, pinter
- Rajin, gaul
- Ma’nyos! Pinter, baik, ramah, kocaq!
- Heboh, temen les English q…
- Gila ni orang.. cocok diajak h********l ha..ha.. jangan tinggalkan aq ya sayank! *yg ini terpaksa diedit, hihihi..*
- Tampak jelek x/jutek *nggak jelas tulisannya, mabok dia, wkwkwk*
- Gw suka gaya lw..
- Lw suka gaya gw?? *aneh ini..*
- Sip
- Sip, pinter, lo anak jambi kan? *anak mak gw kalee..*
- Slow but sure!! Keren
- Eh, onigiri? Ikida timtsu (naon??)
- Jago banget bahasa Jepangnya
- Jepang abiz n pinter
- Jepang banget, jiblah keren
- Baik, rajin
- Sosialis rendah
- JILBAB EDAN *parah bgt inih..Hiii*
- Pertama kali kenal lw kapan ya… lupa gw.. kayaknya waktu di kelas deh tapi ga kenalan Cuma tau nama lw aja.. kesan pertama biasa aja, kayaknya anak yg pinter tapi kuper.. selanjutnya.. ternyata gaul juga.. sifat khas gak tau, suka sama Kamen Rider Faiz, jarang2 cewek suka kamen rider.. abis tu gw salut sama lw.. bisa belajar bahasa korea hanya dengan menemukan kitab nggak jelas di perpus.. kitab kuno kali ya.. oya, celana lw, kayak samurai yg warnanya item..

Temen2 Asrama A2 Lorong 3:
SARAH TSAQQOFA:
- Banyak kerja, cuek, sibuk, banyak kegiatan.. maap ya kalo ada salah2 kata
- Baik, ntr deh perkembangan berikutnya
- Korean freaks, lumayan.. not bad.. jarang keliatang idung batangnya *batang idungnya kalii..hehehe*
- Kayaknya sih pinter (ya iyalah) anak ITP
- Tomboy, gayanya asik bo..
- Ga mau ambil pusing, korea banget
- Sarah itu.. baek, cuek banget bahkan sudah menjurus kearah “j***k” *terpaksa diedit, hihi*
- Pinter, jago acting, setia kawan
- Suka banget ama yg berbau cang cing cong
- Temen sekamar yg tidak mengecewakan
- Sarah, the real friend coz gw tau lw luar dalem, hohoho…

Teman2 LAS KARBIT MPF FATETA 2008
SARAH TSAQQOFA:
- Kamu baik, kritis, aktif dan enerjik. Mungkin kamu harus belajar sedikit bersikap tenggang rasa dan berpikir positif ke orang lain
- Semangat ya, harumkan nama FATETA!! Harus sering senyum ^__^
- Jarang ketemu gara2 jadi panitia MPKMB, jadi….
- Kurang interaksi tapi seru kok! Kompak ya las karbit!!
- Iya nih jadi panitia jadi ga terlalu sering ketemu tapi anaknya baik ko, sering smile dung
- Bwt sarah seru juga orangnya,, kadang suka bikin gw serius.. bisa buat nenangin dari kegilaan gw..
- Smangad!! Perjuangan kita masih panjang!!
- Lucu orangnya, enak kalo diajak bicara, ramah… n…. caur abieess.. don’t miss me..
- Hari 1 diem, hari, 2, 3.. gokil..! he.. (manis)
- Sarah anaknya tanggung jawab, baek, diem diawal, ternyata seru dan bisa caur juga.. hahahaha… thx a lot.. c u @ Fateta
- Um.. alim, gokil juga, jangan sombong ya sar, tetep jadi sodara gw yang saling meningatkan yaa..
- Serem, he23x, agak susah ya ngobrol ma lo, cz serius coy.. tapi pokona tetap semangat ya!
- Sarah tu baik tapi kayaknya agak serius n rada sombong getho c… hehe, sori ya ^^
- Mohon bantuannya, semangat n jaga kekompakannya.. kebersamaan kita jangan ampe disini, jangan lupa las karbit
- Sarah, seneng banget bisa 1 kelompok sama kamu.. kita ketemu lagi di MPD n ITP, semoga kita tambah solid n saling bantu ya.. thx for all..

Adik2 MPF 2009
- Enak banget orangnya
- Baik banget, sabar banget, makasih ka..
- Tak akan terlupakan, menyenangkan, seru..
- Ka sarah baik deh, pertahanin ya ka…?
- Ok k! Baik, care..
- Baik, makasih ya kak…
- Emak yg baik tapi sering pergi! Tetap semangadh!!
- Perhatian, baik, semangat ya kak..
- Baik, asyik, ramah, I love u ^__^
- Bae dah, good.. good..

Temen2 MYC 2009:

- Great, go move it!
- Haha, I’m gonna miss u many, great to know u n have u this wonderful person as my friend
- Dear Sarah, your English is awesome =) remember to keep in touch, love ya..
- Dear Sarah, still remember we shake hand at day 1 of MYC 09? Penang is a nice place for visiting, hope you have chance to travel there.. my English is weak, hope you understand it, stay ahead!
- Hey! It’s been my pleasure knowing you n be in the same group as u. you are a mature n really nice person. Although we are from different countries, I feel comfortable with you and its been fun. Furthermore, you have great ideas and I feel inspired by you. Anyways, hope that we can still keep in touch after MYC! Wishing you all the best in your future ahead =)
- Dear Sarah, you are fascinating, charming, good person, I loved working with you..

Temen2 BEM FATETA 2009
- Peka, semangatnya tinggi, pejuang tangguh untuk memperjuangkan orang2 (beaasiswa)
- Eonni ^^ si orang plegmatis nan melankolis, mari lebih banyak berbincang tentang hidup, hehehe.. komawo, cheongmal komawo sudah menjadi buffer sekaligus katalisatorku (apa sih), hahaha ^O^
- Pendongeng hebat, teman yg asik, pekerja keras
- Three musketeer’s bareng ratih n dati, jadi inget BEM bersinar, hee..
- Wah dahsyat nih “Bu” kadept advokasi.. professional banget…
- Baek, lebih focus lagi aja, tetep semangat y!! semoga bisa berkembang lebih baik lagi..
- Pinter bahasa Inggris, rajin, sabar jadi kadep, smangat!!
- Diatur waktunya ya, banyak diskusi dan kooperatif. Tapi baik dan pekerja keras. Tk. Ajarin bahasa Jepang,,,
- Sarma, sang kadep, eh salah, sekdep deh.. paling perhatian yg gw rasa, lucu..
- Sarah, arif say tq for you *So why don’t he say by himself kak?*, lebih konkret dan berani ambil keputusan akan jauh lebih baik buat eonni *ckckck, eonni? Dongsaeng kali kak.. hahaha*
- Smangkaa.. gw suka jepangnya hebat, ajarin dong, bahasa Inggris juga hebat, superwoman..
- Hai adikku, semangat lu bagus, juga dah buat tmn2 qt yg kurang SPP bisa tetep kuliah
- Kadept advo, hehe.. baik, sangat social, like this…


Well, berdasarkan opini2 di atas, saya mau klarifikasi aja kalo tampang saya emang kayak gini, hehehe.. Udah banyak yg bilang kalo pertama kali ketemu saya, mereka ngiranya saya orang yg jutek, pilih2 temen, sombong n gak mau bergaul dengan yang lain... tapi ternyata... terererett.. setelah kenal beda jauh kan?? hohoho ^^

Banyak juga pengalaman tmn2 yang takut sama saya.. Ups.. takut?? apa yg ditakutin coba? hahaha... tenang2, walopun waktu kecil saya suka gigitin anak orang, sekarang udah nggak lagi kok.. SO, PEACE ALWAYS BE IN MY HEART...

Salam Damai,
SARAH ^__^


ada satu tambahan rangkaian opini nih dari temen2ku di Jepang. Mereka adalah Mog Members 2011 yang sempet magang di Green Earth and waktu itu saya sempet bantu2 gitu seh, cekidot!

Ryosuke Sugaya: You are the most competent and sensible Indonesia that I've ever met. your existence are always peace. I've learned so many things from you. Master, if you have something I can do, feel free to ask me anytime. thank you very much!
>> Ryo, I'm so happy to meet a person like you and having nice discussion. I also proud to know a hardworking and humble person like you. Keep in touch Mr. President!

Megumi Iwasaki: you are clever and cute. I'm happy to meet you. I want to say ARIGATOU and DAISUKI a lot. Lets go travel in the next time!
>> Megu-chaaan, Really missing you a lot girl. Megu-chan wa totemo kawaina onna no ko to omoimasu! DAISUKIII <3

Kohei Norota: You are cool and smart by appereance, cute blue scard, calm and logical. but Mog Members know that you are actually so tender, sensitive and heart warming. at the same time, I like hear you talk in Japanese sometime..
>> Koheii, you are a great backpacker ever! struggle and you have good english! its nice hearing your pronounciation. I know you eat a lots since our first meeting but eat more and more, ok?? :))

Kayoko Noda: Assalamu'alaikum Sara, you are kind to us. I'm looking forward to seeing you in Japan.
>> Kayo-chan, watashi no kireina one-chan darou? hehe.. ne-chan, nakanaide, indonesia ni mata kita yo!^^

Yosuke Umeda: Dear Sara, you help me and us for a long time. you are so smart and kind person. I hope we can meet you again soon.
>> Ume-chaan!! supaa tensaina hito da to omou yo! hehe.. be more cheerful umeda!! ^_^

Nozomu Tanihiro: Sara, I'm sorry I took a mistake! you are smart, we have same hobby-Korea! I was happy talking with you but I want to talk with you more and more. when you go to university in Korea, I will go there! thank you thank you thank you!
>> Nozomuuuuuu, missing you a lots!! I take your promise ok, if you never realize it you will be my enemy hahaha.. if I study in Korea, you must go there too.. We have to meet again someday!!

Ryosuke Takahashi: Hi SARA, I'm glad to meet you. I will come back to Indonesia then I want to meet you again. If you come to Japan, I will guide you in Japan, tokyo. thank you for your help.
>> SUkeee, of course! nice to know you too :)

Susumu Ohashi: I thought you are not talkative one in the first time I saw you but you here a lot of fun and I enjoyed talking with you. you are social and very cute :) I never ever forget you my sister. Thank you for your cooperation. I'll def see you again..
>> Susumu, daisukina susumu da! lots of things I wanna tell you hahaha... at the first time I saw you I thought you are and arrogant person and scary :p but you are so funny and really like an otoutou, thats why saisho wa I wanna be your one-chan :p. Demo, mainichi mainichi watashi no omoi wa kawatte ni naru, wakannai.. You keep your promise to meet me soon, I really appreciate it! You've grown up in the second time and I will not call you otoutou anymore, hahaha.. Susumu ni atta koto hontou ni yokatta.. moshi, dekireba, mata aitainda, hontou da yo.. Jitsu wa ima made, watashi no omoi wa mada kawaranai. Hontou ni gomenasai.. watashi no tame ni kono koto wa mou ii wa.. domou arigatou gozaimasu! Anyway, eat more and more and don't diet oke?? =D

Saya dikasih bingkai foto yang dibaliknya ada tulisan kayak gini nih:



everyone looks so happy in this pic <3
Edit

Socks, Love and Dream (a scriptwriting)

SOCKS, LOVE, AND DREAM

Written by : Sarah Tsaqqofa, Ratih Kumala Dewi

Total durasi : 30 menit

SINOPSIS

Naskah ini menceritakan tentang dua sisi kehidupan remaja putri di sebuah SMA. Raysa adalah seorang muslimah gaul yang hobi ke salon untuk merawat kuku-kuku kakinya. Bagian tubuh yang paling disukainya adalah kaki. Oleh karena itu ia selalu meluangkan waktunya untuk ke salon. Walaupun fashionable, Raysa tetap memakai jilbab yang dikatakannya ‘jilbab gaul’. Ia memiliki tiga orang sahabat yang belum berjilbab yakni Inna, Dian dan Vera. Sementara itu, Fathia adalah aktivis ROHIS yang berpakaian serba tertutup, mulai dari kepala hingga kaki. Fathia adalah muslimah yang baik hati dan bersahaja. Kemanapun ia pergi, kaos kaki tak pernah lepas dari kakinya. Raysa, Inna, Dian, Vera dan Fathia merupakan sosok dengan pribadi berbeda yang akhirnya dipersatukan oleh sebuah cinta, yakni cinta kepada Tuhan mereka.

Scene 1 (durasi : 2 menit)

(OST-all artist-Pelajar Bodoh-Kambing jantan)

EXT. Sebuah sekolah

Film diawali dengan memasuki sebuah sekolah SMA Swasta Di Jakarta. Terlihat beragam aktifitas siswanya pada saat jam istirahat berlangsung. Ada yang sibuk makan, main basket, belajar di perpustakaan, sholat di mesjid, sedang mengerjai temannya yang ulang tahun, tidak terkecuali empat sekawan yang tengah berbincang-bincang di salah satu sudut sekolah. Mereka bernama Raysa, siswi berkerudung yang modis dan cantik, Inna yang berambut panjang dan selalu memakai bando, Dian yang sedikit tomboy namun masih terlihat cantik dengan rambut kuncir kudanya, dan Vera yang berambut sebahu yang baru saja dicat coklat. Mereka terkenal sebagai siswi paling modis di sekolah itu.

(lagu di stop)

Inna : “KYAAAAAAA, gals kalian harus lihat ini…….” (menunjukkan sesuatu di sebuah majalah)

Vera : “Pemilihan Cover Girl udah dibuka. Oke banget. Lo harus ikutan Ray….”

Dian : “ Iya Ray….secara, jaman kelas 1 SMA juga kan lo hampir aja lolos. Kalau aja gak kena cacar mendadak”

Raysa :“Kalian ini…. Kayak ABG Labil aja. Inget umur deh, udah gak jaman kali daftar yang gitu-gituan”

(Inna, Vera, Dian saling berpandangan heran)

Inna : “Lu kenapa Ray?”

Vera : “AAah. Gw tau. Gw tau ni. Jangan-jangan lu tobat mendadak semenjak pake jilbab?”

Dian : “Hush, parah lu ah. Kayak gak tau kenapa Ray pake jilbab aja. Lagipula, pake jilbab kan juga bisa jadi model Ray….”

Raysa : “Kalian ini. Udah berapa kali gw bilang, dilarang memprotes penampilan gw yang sekarang kecuali lo juga mau ikut-ikutan?”

Dian : “Lho? Jadi bener lo mau berhenti berusaha jadi model?”

Raysa : “Siapa bilang, gw kan cuma bilang kalo cover girl tuh udah gak jaman. Niih, gw lagi ngisi form submission buat Agency. Om gw yang nawarin”

Inna : “Waaaaah, liat-liat-liat”

Vera : “Gw juga mau liat. Wah, ini kan agency yang nge-promoin Gita Gutawa. Oke gila lo. Mantep dah si Ray”

Dian : (melihat form dengan seksama) “Sebutkan bagian tubuh yang paling kamu suka? Pertanyaan macam apa ni Ray?”

Raysa : “Itu namanya pertanyaan psikologis gals , dan tebak jawaban gw apa?”

Inna : “Rambut. Eh, tapi gak mungkin ya. Kan ketutupan kain”

Vera : “Mata lo. Tapi….sering lo tibanin soft lense, eyeshadow, and mascara tebel-tebel”

Dian : “Bibir? Hidung? Gak mungkin sih lo jawab itu”

Raysa : “ Kalian benar2 gak tau apa yang paling istimewa dari penampilan gw?”

(ketiga temannya menggeleng)

Raysa : “Ya kaki gw laah….” (menunjukkan hasil meni-pedi di kaki lengkap beserta gelang kaki yang berkilau indah)

Inna : (tertawa tiba-tiba) “Hahahaha”

Raysa : “kok ketawa? Lo ngeledekin gw??”

Inna : “bukan gw cuma tiba-tiba inget. Cewek berkerudung itu modelnya aneh-aneh ya. Ada orang kayak lo. Yang suka banget pamer kaki. Lebih selektif pilih sepatu daripada baju. Lemari khusus sepatu lo, lengkap banget, dari yang gak berhak, sampai yang haknya 12 cm, dari yang kulit ampe yang plastik, semua model ada yang penting kaki lo itu oke. Di sisi lain, ada lho cewek yang 180 derajat kebalikannya dari lo”

Dian : “Siapa Na?”

Vera : “Ooh. Gw tau. Cewek yang sekelas sama lo? Siapa namanya?? Farah?”

Inna : “Bukan. Fathia”

Raysa : “Oh. Si Fathia?”

Inna : “Iya. Lo harus tau ya Ray. Jangankan gelang kaki apalagi meni-pedi, bentuk kakinya kayak apa aja gw gak pernah liat. Padahal kita sekelas udah hampir setahun”

Raysa : “Kok bisa? Dia cacat?”

Inna : “Bukan, tapi itu karena dia selalu pake……KAOS KAKI. Dan believe it or not, gak pernah gw temui dia tanpa kaos kaki selama gw kenal dia. Bahkan ya, dulu pernah tuh, kita sekelas pergi ke tempat praktek. Trus ujan gede. Mau neduh di suatu tempat. Lepas sepatu kan ya….tapi dia sama sekali gak lepas kaos kakinya. Besoknya masuk angin tuh anak. Haha”

Raysa : “Oh, ada ya orang kayak gitu? Baru tau gw”

Vera : “model-model anak mesjid emang kayak gitu kali. Repot. Gua mah males repot-repot gitu”

Dian : “Heh…ngomongin anak mesjid kualat nanti lo”

(mereka tertawa bersama dan melanjutkan obrolan mereka hingga jam istirahat siang berakhir)

Scene 2 (durasi : 1 menit)

INT. Sekolah dan ruang kelas.

Terlihat dari kejauhan, Inna berlari tergesa-gesa menuju kelasnya yang berada di lantai dua. Ketika ia sampai di depan kelas, didapati pelajaran Fisika telah dimulai dengan Pak Guru yang terkenal galak terhadap muridnya yang terlambat. Dengan penuh ketakutan yang dipaksakan berubah menjadi keberanian, Inna mengetuk pintu kelas dan membuat semua orang tersadar akan keberadaannya.

Inna : “Se…selamat pagi….pak”

Guru : (menatap tajam Inna dari balik kacamatanya)

Guru : (Melihat jamnya dan menggeleng) “Masuk”

Inna : (dengan sedikit takut) “tumben, biasanya gw disuruh langsung angkat kaki” (setengah bergumam pada dirinya sendiri dan berjalan dengan hati-hati)

Guru : “CEPAT!!” (meninggikan suara)

Inna : (terkejut dan tambah takut)

Inna : “sa..saya boleh duduk pak?”

Guru : “siapa yang bilang kamu ke sini untuk duduk. Dan sejak kapan saya mentolerasi mahasiswa yang terlambat lebih dari 15 menit. Kamu liat ini…” (menunjukkan setumpuk buku di atas meja)

Inna : “itu…kan…..”

Guru : “Betul sekali, kamu harus merekap semua laporan teman2 kamu dan saya tunggu besok. Bawa ini dan kamu bisa keluar”

Inna : “Tapi pak…”

Guru : “kalau kamu mengerti peraturan sekolah tentang kehadiran 100% dan tidak ada keterlambatan di atas 15 menit, maka kamu akan segera melangkahkan kaki keluar”

Inna : “hhh…baik pak. Permisi…”

sambil mengambil tumpukaan laporan di atas meja dan menuju luar kelas. Ia melangkah menuju perpustakaan dengan perasaan kesal karena telat bangun. Ia bergumam dalam kesalnya.

Inna : “sial banget gw hari ini. Anak-anak juga. Lagi gini aja, gak ada yang mau bantuin gw. Pengecut banget. Cuma keluar bentar doang bantuin gw, bawain nih setumpuk kan gak susah. BeTe…..”

Tiba-tiba seseorang bersuara lembut memanggil Inna dari belakang.

Fathia : “Inna butuh bantuan?”

Inna sangat terkejut karena orang itu adalah Fathia, gadis berjilbab lebar yang khas dengan senyumnya dan kesederhanaannya. Teman sekelas yang baru saja menjadi pembicaraan ia dan tiga kawannya kemarin.

Inna : “Eh…Fathia..Mm…”

Fathia : “Aku bantuin bawa ya. Kebetulan aku tadi ijin ke toilet. Sini aku bantuin bawa” (mengambil sebagian laporan di Inna)

Inna :“Ma..makasih ya”

Fathia : “Memang Inna kenapa? Gak biasanya terlambat”

Inna : “Ng…Cuma kesiangan aja”

Fathia : “Ooh. Tapi Alhamdulillah, untung kamu sempat dateng ya. Kirain tadi kamu gak masuk karena sakit. Nanti kalo kelas udah selesai, aku bantuin kamu nge rekap ini boleh ya?”

Inna : “Hah? Serius??”

Fathia : “Iya, gak apa kan? Nanti Inna tunggu di perpus aja”

Mereka pun berpisah. Inna ditinggal dalam keadaan bingung.


Scene 3 ( durasi : 4 menit )

INT. Di dalam perpustakaan. Suasana hening dan tenang sebagaimana perpustakaan pada umumnya. Dian datang mencari Inna dan menemukannya di salah satu meja di sana.

Dian : “Hai Na, ternyata lo di sini. Nonton yuk”

Dian cukup terkejut karena Inna semeja dengan seseorang yang tidak biasa

Inna : “Hai Di, kenalin. Ini Fathia. Fathia, ini Dian” kata Inna

Fathia : “Fathia….” (menjabat tangan Dian)

Dian : “Dian…”

Inna : “Gw gak bisa ke mana-mana sampe besok Di. Ada tugas dari pak guru. Banyak banget. Maaf ya”

Dian : “Yah…yaudah deh, gw pergi bareng Yoni aja. Yuuk daah” (langsung pergi)

Inna : “Fathia, boleh tanya gak?”

Fathia : “boleh”

Inna : “Kamu gak panas?”

Fathia : (bingung sejenak)

Inna : (menunjuk pakaian yang dikenakan)

Fathia : (tertawa) “haha….pertanyaan kamu lucu Inna”

Inna : “lucu darimana?”

Fathia : “Iya, bagaimana aku bisa merasa pake ini panas kalau ngebayangin neraka itu lebih panas. Menutup aurat itu kan wajib, sama wajibnya kayak sholat”

Inna : “emang iya?”

Fathia : “Lho. Kamu gak tau?”

Inna : (menggeleng)

Fathia : “Allah itu memerintahkan kita sebagai muslimah untuk menutup bagian tubuh kita di hadapan orang-orang yang bukan muhrim kita. Semuanya kecuali muka dan telapak tangan”

Inna : “Kecuali muka dan telapak tangan?”

Fathia : “Iya, kecuali itu”

Inna : “Berarti kaki juga termasuk?”

Fathia : “Iya donk”

Inna : “Ooooh” (memandang kaki Fathia yang terbalut rapi dengan kaos kaki yang sama dengan hari lalu)

Inna : “Berarti yang dinamakan berjilbab atau menutup aurat itu ya nutupin semuanya, termasuk kaki gitu?”

Fathia : “iya, kecuali muka dan telapak tangan”

Inna : “kalau cuma setengah-setengah gimana? Misalnya pake kerudung, tapi…ya, kayak tangannya gak semua ketutup atau gak make kaos kaki gitu”

Fathia : “Gak apa sih. Tapi harus mempersiapkan diri, karena bagian tubuh yang tidak tertutupi itu di akhirat nanti pasti akan disucikan, ya, dibakar dulu di neraka. Dan itu sakit banget. Percaya deh”

Inna : (merinding)

Scene 4 ( durasi : 2 menit )

EXT. Di sebuah jalan yang cukup sepi, sehabis magrib. Terlihat Dian yang mengenakan legging hitam dan tanktop yang ditutupi sweater berjalan sendirian dengan perasaan kesal.

Dian : “Sial si Yoni. Gara-gara motornya mogok gw harus balik ke sendirian…hh”

Tiba-tiba saja beberapa pria mendekati Dian.

Pria 1 : “Halo cantik…mau ke mana”

Dian : (berhenti dan terkejut)

Pria 2 : “Sendirian aja, kita temenin mau gak?”

Dian : “Nggak..sa..saya buru-buru. Misi…..” (berjalan menghindar tapi dihalangi para pria itu)

Pria 3 : “Ayolah, main bentaaaaar aja”

Dian : “Nggak mau…” (setengah menangis. Dengan raut wajah ketakutan)

Pria 1 : (semakin mendekat) “Yah, jangan nangis donk. Kita gak galak kok. Hehe

Dian : “Nggak..hiks…nggak mau” (memejamkan mata, terlalu takut untuk berteriak)

Tiba-tiba seseorang dating dari arah yang berlawanan. Orang itu adalah Fathia.

Fathia : “Assalamualaikum”

Para pria itu menoleh, Dian pun juga dan terkejut

Pria 1 : “Eh, dek Fathia. Baru mau pulang”

Fathia : “Iya, mas, kok ngegodain temen saya sih. Kasihan kan dia”

Pria 2 : “Oh, ini temennya Fathia. Maafin kita deh. Kan gak tau”

Dian : (langsung berlari ke arah Fathia)

Fathia : “Yaudah yuk Dian, kita balik ke asrama. Yaudah ya mas, kita pergi dulu. Assalamualaikum”

Pria1,2,3 : “kumsalam”

Fathia dan Dian pergi menjauh dari ketiga pria itu dengan Dian yang masih berpegang erat pada Fathia.

Setelah tiba di tempat yang cukup ramai, barulah Fathia bias berpisah dengan Dian.

Fathia : “Tenang aja, mereka cuma orang iseng kok. Cuma berani ngegodain tapi gak berani nyentuh. Gak bakalan lah mereka macem-macem, wong kita di lingkungan sekolah kan”

Dian : “Kok…kamu bisa kenal dan mereka gak kurang ajar sama kamu?”

Fathia : “Mmm…gak tau. Aku emang sering ketemu mereka. Kalau lewat sering aku sapa gitu. Pernah ngajak kenalan cuma aku tanggepin aja, mereka juga ngajak kenalannya gak ngegodain kok. Kayak sungkan gitu”

Dian : (berpikir dan melihat penampilan Fathia. Mungkin penampilannya yang membuat orang-orang itu segan)

Fathia : “Ya…emang sih, mereka hobi banget ngegodain cewek-cewek cantik dan penampilannya kayak kamu. Makanya kalau lain kali lewat di depan mereka, jangan terlalu nyentrik. Semakin nyentrik semakin sukalah mereka”

Dian : (terdiam karena merasa sangat salah) “Ka..kamu tadi emangnya darimana?”

Fathia : “Oh, ini. Beli kaos kaki”

Scene 5 (durasi : 5 menit )

OST Opening Intro KITA SELAMANYA-BONDAN FADE 2 BLACK

INT. Di sebuah salon, empat sekawan tengah menjalani rutinitas mingguan mereka di sana. Vera sedang sibuk dengan kegiatan blow rambutnya yang sebahu. Inna dan Dian sedang menikmati creambath rambut. Sementara Raysa, seperti biasa menikmati kegiatan meni pedinya di akhir minggu ini bersama ketiga kawannya. Perbincangan empat sekawan pun tidak pernah mereda dalam kondisi apa pun.

Raysa : “Eh, jadi pada mau daftar di Universitas mana?”

Vera : “Universitas ya? Waduh Ray, gw belum kepikiran tuh”

Dian : “Kalo gw sih, masih bingung. Antara mau ambil kedokteran atau Akuntansi”

Inna : “Jauh amat Di, pilihannya”

Dian : “hehe. Elo Ray? Jadi kuliah di Ausie?”

Raysa : “Pengennya sih. Lo gimana Ve, kita tuh udah hampir habis kelas tiganya. Masa belum juga mikirin masa depan?”

Vera : “Oh…kalo masa depan mah, gw simpel. Cari cowok kaya, nikah, jadi nyonya juragan dan hidup bahagia untuk selama-lamanya. Hohoho”

Raysa : “Ah…..elo, kita hidup di dunia nyata nih, bukan dunianya Cinderella”

Dian : “Iya…ya. Masa depan”

Raysa : “Wuih…. Nail art di kaki gw keren banget. Model baru nih. Asik asik. Bagus gak?”

Vera : “Iya….lucu. Selera lu tuh emang bagus banget deh”

Dian : “Emm…iya deh bagus”

Raysa : “Hehe. Menurut lo gimana Na….?”

Inna : (terdiam)

Raysa : “Na….?”

Inna menatap dalam kaki Raysa yang berkilauan. Dalam benaknya terbayang kaki Raysa yang begitu cantik dan indah, mengetuk2 pintu surga dan berjalan mondar-mandir di sana. Lalu tiba-tiba malaikat datang.

Malaikat : “Hei kaki. Kenapa kamu di sini?”

Sepasang kaki Raysa : “Saya kan mau masuk surga”

Malaikat : “Enak saja. Kamu tuh bukti dari kemungkaran yang telah dilakukan oleh jiwamu. Sana ke neraka”

Lalu sepasang kaki itu tersucikan di neraka bersama Raysa

Raysa : “INNA…!!” (suara Raysa menyadarkannya dari lamunan anehnya)

Inna : “Eh…i..iya..bagus….” (Ia mengalihkan matanya ke cermin di hadapannya)

Dian : “Ada yang lagi lo pikirin Na?”

Inna : “Gw….”

lagi-lagi Inna tertegun. Ia menatap wajah cantiknya di depan cermin. Rambut panjangnya yang kini tergulung jepit rambut, kulit lehernya yang putih, lengannya yang indah.

Kecuali muka dan telapak tangan.

Dan jika kedua kaki Raysa harus disucikan dahulu sebelu masuk surga. Bagaimana dengannya? Dengan rambut yang masih berkibar, tangan dan kaki yang melenggang tanpa rasa bersalah…?

Inna : “Gw kepikiran masa depan”

Vera : “Lo baru kepikiran?”

Inna : “Iya, gw kepikiran tentang masa depan akhirat gw…kita”

ketiga temannya saling berpandangan aneh

Raysa : “Lo…kesambet apa Na?”

Inna : “Gw seneng, punya temen berjilbab kayak lo Ray. Gw juga seneng punya temen baik kayak kalian”

Raysa : “Terus?”

Inna : “Tapi…gw baru sadar. Penampilan lo yang sekarang Ray, dan kebaikan lo semua, kayaknya gak cukup deh buat nyelametin masa depan akhirat kita”

Vera : “Maksud lo apa Na?”

Inna : “Gw juga baru sadar. Baik itu gak cukup buat masuk surga. Baik dan benar itu gak bisa dipisahkan, apalagi dicampur dengan yang jelek-jelek”

Raysa : “Terus maksud lo dengan penampilan gw apa?”

Inna : “Gw tahu Ray. lo merubah penampilan lo, cuma gara2 biar bisa deket sama Ardian, si ketua Rohis. Tapi, meskipun gitu lo masih mending lah, karena kesempatan lo untuk selamat masih lebih besar dibandingkan kita bertiga saat ini, kecuali…kedua kaki lo yang gak ditutupin kaos kaki”

Raysa : (merasa tersinggung) “BRAK…!!” (ia bangkit dari duduknya dengan tiba-tiba dan menjatuhkan beberapa barang secara tidak sengaja)

Raysa : “Gw udah bilang sama lo berkali-kali kan. Gw paling gak suka penampilan gw diprotes”

Inna : “Gw gak protes…gw cuma…..”

Raysa : “Udahlah. Semenjak lo kenal sama si putri kaos kaki itu, omongan lo makin ngaco. Gw pulang duluan!”

Dian : “Lho? Ray….lo kok jadi semarah itu”

Raysa pergi meninggalkan tiga temannya yang belum selesai mentreatment rambut mereka.

Inna : “Gw salah ya…?”

Vera : “Ck.. ah..gak tau deh” (ikut-ikutan kesal karena suasana akhir minggunya jadi rusak tiba-tiba)

Dian : “Lo gak salah kok Na. Pikiran kita hampir mirip”

Scene 6 ( durasi : 2 menit )

EXT. Jalan dari tempat salon menuju rumah Raysa.

Raysa pergi meninggalkan salon dan pergi menuju rumahnya. Ia menaiki mobil panther hitam dengan hati yang kacau. Sopir keluarganya sudah menunggu dan siap mengantarnya.

Supir : “Kita pulang neng? Temen-temen eneng gak ikutan?”

Raysa : “Gak. Kita duluan aja”

Mobil panther itu pun melaju. Di sepanjang perjalanan ia mengingat jelas kata-kata sahabatnya itu dan merasa tambah kesal. Tiba-tiba saja ia teringat Ardian. Inna benar, Ardian lah yang membuat seorang Raysa yang sangat fashionable dan sangat hairstylist berubah menjadi cewek berkerudung yang awalnya terkesan kampungan. Tapi ia tidak peduli karena ia tahu, jiwa fashionable nya tak akan hilang hanya karena kain yang menutupi rambutnya. Ia masih memiliki wajah yang indah dan kaki yang cantik. Hah…. Tidak ada satu pun yang ia pahami tentang alasan orang-orang mengenakan kain itu, kecuali hanya itulah satu-satunya cara untuk bisa dekat dengan cinta pertamanya yang baru bertemu lagi semenjak tiga tahun lamanya.

Mobil panther melewati sebuah pasar kaget. Sekilas, Raysa melihat seseorang yang ia kenal tengah berbelanja di situ.

Raysa : “Pak..berhenti sebentar”

Mobil pun berhenti dan Raysa turun menghampiri orang itu.

Raysa : “Heh…lo yang namanya Fathia kan?”

Fathia : “Iya, ada apa ya?”

Raysa : “Gw…..” (Raysa berprasangka dalam hati : lo tuh rese banget tau gak. Ngomong sama temen gw yang nggak-nggak sampe dia mengatakan hal yang paling gw gak suka)

Raysa : “Gak papa. Gak jadi” (Raysa pun kembali ke mobil tanpa mengatakan apa pun)

Sopir : “Kita berangkat lagi neng?”

Raysa : “Iya pak….jalan”

Raysa menghela napas singkat. Tidak ada yang bisa ia katakan saat itu. Dari balik kaca, ia menatap Fathia yang kebingungan, masih memegang bungkusan berisi barang yang dibelinya dari toko bertuliskan KAOS KAKI 10.000 3 PASANG.

Mobil yang dikendarai Raysa tiba-tiba mogok di tengah jalan.

Raysa : “Kenapa pak?”

Sopir : “Waduh, saya gak tau neng. Sebentar di cek dulu ya”

Sopir keluar dari mobil untuk membenarkan keadaan mobil itu. Sementara Raysa, semakin kesal. Ia pun membuka pintu mobil dan berniat menghirup udara segar sejenak, tetapi tiba-tiba…

BUK!!!!

Saat keluar dari mobil, tidak menyangka bahwa ia keluar dari sisi yang terdapat lubang di jalan sehingga Raysa terjatuh.

Raysa : “Aduuuuuuh……………..”

Supir : “Neng…neng gak apa?”

supir langsung membantu Raysa berdiri dan masuk kembali ke dalam mobil.

Raysa : “Sakit pak….”

Ia melihat ke arah kedua kakinya. Berdarah dan hak sepatunya lepas. Nail art-nya pun berantakan.

Raysa : “Lengkap sudah kesialan gw hari ini. AAaaaarghhhhhhh……”

Supir : “Udah nyala neng mobilnya. Hayuk kita langsung pulang biar bisa langsung diobati”

Mobi itu kembali melaju dengan Raysa yang mengutuk habis-habisan apa yang terjadi pada dirinya hari ini.

Scene 7 ( durasi: 4 menit )

INT. Rumah Raysa, rumah lantai dua yang besar dengan halaman yang luas. Tiba-tba saja terdapat dering telepon.

KRIIIIING…..bunyi telepon berdering

Raysa : “Halo…..”

Inna : “Halo, Ray, ini Inna. Lo gak papa? Katanya lo jatoh dari mobil?”

Raysa : (langsung menutup telpon dengan kesal)

KRIIIIIING

Dian : “Halo, Dian nih Ray…lo..”

Raysa : (menutup telpon lagi )

KRIIIIIING

Raysa : (mengangkat telpon kembali) “Vera…bilang sama yang lain, gw lagi gak mau ngomong sama mereka” (langsung menutup telepon)

Vera: (bingung dan menutup telponnya)

Raysa kembali berjalan gontai ke kamarnya. Ia meminta bibinya membawakan coklat panas untuknya. Meminum coklat panas di tengah kepenatan seperti ini memang sudah menjadi rutinitasnya. Namun tiba-tiba….

Bibi : “toktoktok (mengetuk pintu kamar Raysa) Ini Neng coklat panasnya…”

Raysa: “ya biii, bentar” (berjalan ke arah pintu dan hendak membukakan pintu)

Raysa: (membuka pintu ke arah dalam dengan kasar sehingga mengagetkan bibinya)

Praaaang!! (cangkir coklat panas pecah berkeping-keping)

Raysa: “Aaaaaaaww…”(kesakitan karena minuman coklat panas itu mengenai kakinya dan pecahannya menggores luka di telapak kakinya)

Bibi: “Eh, maaf, maaf Neng.. biar bibi yang bereskan.. kaki Neng nggak apa-apa?” (terlihat kebingungan dan merasa bersalah)

Raysa: “Ya ampun, bibi!! Nggak apa-apa gimana? Ini liat nih kaki Ray kesiram air panas, kena pecahannya pula.. duuuh, udah deh, bibi beresin aja tu. Nggak usah ngurusin saya!” (menutup pintu kamar dengan kesal dan berjalan menuju tempat tidurnya)

Bibi : “Iya Neng, maafin bibi ya Neng…” (dengan wajah memelas)

Raysa duduk di atas kasurnya sambil mengobati kakinya dan merenung.

Raysa: “Aw..sakit banget”

Ia lalu berbaring di atas kasurnya dan berusaha memejamkan mata. Ia pun bergumam sendiri dalam hati :

Gila, hari ni gw ketimpa musibah dua kali. Dua-duanya kena kaki gw lagi. Kaki yang bagus gini jadi jelek deh.. huff.. eh, tapi… jangan-jangan gw kurang sedekah kali ya? Nggak, nggak, nggak (menggeleng-geleng kepala).. seminggu sekali gw SELALU nyumbang ke panti asuhan kok.. hm.. Ya Tuhaaan.. kenapa ya? Apa salah dan Dosaku?

Dengan setengah hati, ia pun bangkit dari tempat tidurnya, melihat jam di dindingnya dan ternyata ia belum sholat Isya.

Raysa mengambil air wudhu dan sholat isya… (Song-Dalam mihrab cinta)

Raysa tiba-tiba melihat ke mushaf Al-Qur’an yang ada di atas meja belajarnya, ia berkata lagi dalam hati :

Eh, udah lama banget ya nggak baca Al-Qur’an.. terakhir itu… oh iya! Pas pesantren kilat ramadhan taun lalu.. hmm..

Ia segera berjalan mengambil Al-Qur’an tersebut, membuka secara acak dan membacanya

Raysa: “A’udzubillahiminassyaithoonirrojiim, bismillahirrohmanirrohiim” (Song-Dalam mihrab cinta)

Raysa: “Shodaqollaahul’adziim..” (lagu distop)

Ia membaca arti surat yang dibacanya dengan seksama.

Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya) kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang beriman agar kamu beruntung…” (An-Nuur : 31)

Raysa pun melepas mukenanya, ia memandang cermin dan melihat dirinya di dalam kaca.

Raysa : “Hm.. aurat ya”

Ayat yang tadi dibacanya pun terngiang secara tiba-tiba di kepala

Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya kerudung hingga dada

Ia memandangi foto dirinya di handphone, penampilan barunya di sekolah. Dengan kerudung modis yang selalu mencekik leher, kemeja panjang yang ketat, dan rok yang tanggung serta sepatu dengan hak yang tinggi dan gelang kaki yang cantik.

Raysa : “Apa selama ini aku salah ya?”

Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.

Ia memandang gelang kaki kesayangannya, yang masih terselamatkan dari dua insiden hari ini.

Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang beriman agar kamu beruntung..

Raysa memutuskan untuk tidur lebih awal dan melupakan kegalauannya hari ini.

Scene 8 ( durasi : 8 menit )

EXT. Di sekolah

Raysa dengan kedua kaki yang terbalut perban turun dari mobil, setengah jam lebih awal sebelum jam masuk sekolah. Tiga temannya langsung menghampiri.

Vera : “Ya ampun Ray, kenapa kaki lo…….”

Inna : “Iya, jadi ancur gitu. Kenapa juga lo gak ngijinin kita buat nengokin lo?”

Dian : “Sini sini, duduk. Mending lo cerita deh”

Mereka pun mencari tempat singgaj terdekat

Raysa : “Gw….. Gw pengen sendiri dulu”

Dian : “Tapi…..”

Raysa : “Please…..”

Ketiga kawannya pergi karena mengerti.

Raysa : (menghela napas). Song-Manusia-Vierra

Seseorang lewat di depannya dan menyapa. Orang itu adalah Ardian. Dia datang dan menyapa Raysa dari jarak yang cukup jauh, bukan jarak yang normal untuk seseorang berbincang-bincang.

Ardian : “Lo sakit Ray?”

Ardian menyapanya tetapi matanya tidak menatap ke arah Raysa.

Raysa cukup terkejut, tapi dia juga tidak aneh dengan sikapnya. Semenjak jadi anak Rohis, Ardian memang jarang sekali berinteraksi dengan orang sepertinya, kalau pun berinteraksi ya seperti itulah bentuknya, tanpa tatapan mata.

Raysa :“Eh, Ardian. Cuma kecelakaan kaki doang Ar”

Ardian : “O, gak butuh bantuan?”

Raysa : (menggeleng) lo gak mungkin juga gendong gw ke UKS

Ardian : “Oke. Gw duluan ya”

Raysa : “Ardi…..sebentar”

Ardian : “Ya?”

Raysa : “Gw mau tanya……menurut lo, gw yang sekarang dan gw lima tahun lalu, berubah gak?”

Ardian : “Weiks. Pertanyaan macam apa tuh?”

Raysa : “Please Ar. Untuk saat ini, itu pertanyaan penting buat gw”

Ardian : “Hmm. Let’s see. Kalau gw sih, secara fisik, gw gak melihat perbedaan yang signifikan antara elo dengan teman sekelas gw lima tahun lalu. Tapi……”

Raysa : “Tapi…..?”

Ardian : “Teman gw yang dulu itu, rasanya lebih penuh dengan impian dibandingkan cewek di hadapan gw sekarang”

Raysa : “Maksud lo apa Ar? Gw yang sekarang gak kayak punya cita-cita gitu?”

Ardian : “Mimpi itu bukan melulu tentang cita-cita Ray. Mimpi itu adalah mengenai bagaimana perjalanan menuju tujuan hidup lo sebenarnya”

Raysa : “Tujuan hidup gw?”

Ardian : “Gw masih inget, lo dulu pernah bilang di depan kelas kalo lo benar-benar ingin menjadi Hellen Kellernya Indonesia, memiliki mata hati yang lebih peka dari mata hati siapa pun dan dapat menyumbangkan apa yang lo punya kepada dunia. Tapi nampaknya, lo sendiri pun gak inget”

Raysa : (terkejut dan mem-flash back kembali ingatannya tentang peristiwa itu)

Ardian : “Gw duluan deh. Assalamualaikum”

Raysa : “Waalaikumsalam”

Raysa : (Menghela napas singkat, menatap kepergian Ardian dengan tatapan penuh arti)

Raysa pun bangkit dan berjalan dan tiba-tiba saja ber pas-pasan dengan Fathia.

Fathia : “Assalamualaikum”

Raysa : “Walaikumsalam”

Fathia pun hanya menyapa dan segera menjauh.

Raysa : “Fathia..tunggu deh. Ada yang mau gw tanyain”

Fathia dan Raysa pun tengah berbincang di tempat yang tadi.

Raysa : “Lo, lo manusia yang sempurna bukan?”

Fathia : “Ya nggak lah, kesempurnaan itu cuma milik Allah”

Raysa : “Begitu pun gw. Orang-orang heran, kenapa orang kayak gw, yang suka banget dunia fashion, bolak-balik ke salon, hobi hang-out, pintar, memiliki kelebihan harta, dan banyak yang bilang cantik, tapi belum juga punya pacar”

Fathia : (mendengarkan dengan seksama)

Raysa : “Gw jatuh cinta. Pada seseorang yang pernah menolong gw waktu gw jatuh dari motor saat gw kelas enam SD. Tapi, gw yang dulu masih terlalu polos untuk mengerti hal-hal terkait cinta. Lalu, memasuki dunia SMA, gw jatuh cinta pada dunia Fashion. Bertemu dengan Vera, Dian, dan Inna memperparah kecintaan gw pada dunia model. Tapi, gw semakin jauh dengan cowok itu, pria yang gw tahu, menemukan cintanya tersendiri, pada dunia yang sama sekali gak gw ngerti”

Raysa bergumam dalam hati : kecintaan pada Mesjid.

Fathia : (masih mencerna secara perlahan)

Raysa : “Sampai akhirnya, gw sadar bahwa gw gak bisa jauh dari cowok itu. Gw pengen kayak dulu lagi, main bareng, ngobrol bareng. Sampai akhirnya gw memutuskan untuk merubah penampilan gw… penampilan yang jelas-jelas gw hindari. Gw pake kerudung, demi dia…”

Raysa : (Memandang langit dengan tatapan penuh arti) “Tapi ternyata bukan penampilan yang membuat gw berubah. Di saat orang-orang tumbuh dewasa, menemukan tujuan hidupnya, gw malah diam saja dan pasrah pada keadaan. Menurut lo, apa yang salah?”

Fathia : (Tiba-tiba menangis)

Raysa : “Lho, kok….jadi lo yang nangis sih? Yang lagi cerita kan gw?????”

Fathia : “Hiks…. Fathia cuma terharu..hiks… Raysa, padahal belum pernah kenalan sama Fathia, tapi bisa cerita tentang masalah hati Raysa semudah itu. Raysa, benar-benar baik ya?”

Raysa : (Terdiam sejenak) “Tapi, salah seorang sahabat gw pernah bilang, kalau baik itu gak cukup buat masuk surga”

Fathia : “Iya sih…”

Raysa : “Hidup itu rumit ya….”

Fathia : “Hmm…. banyak orang yang ingin hidup, bukan karena hidup itu menyenangkan…tapi karena mati itu banyak persiapannya..dan persiapannya itu hanya ada dalam kehidupan dunia, dan percaya deh…untuk sebuah syurga Allah, kehampaan dunia, kelelahan, kepenatan, penderitaan, gak ada artinya”

Raysa : (tersenyum) “Wise banget lo.. belajar di mana?”

Fathia : “Cowok yang Raysa suka itu, mungkin adalah salah satu cara ALLAH menjaga hati Raysa, biar gak kena sama tipu daya cowok-cowok yang gak bener. Tapi, Fathia sih akan sangat senang, kalo Raysa bisa mencintai ALLAH lebih dari kecintaan Raysa pada cowok itu”

Raysa : “Ha?”

Fathia : “Allah, menyuruh hamba-Nya yang wanita untuk menutup auratnya, itu karena Dia begitu mencintai kita. Allah, juga melarang hamba-Nya melakukan hal-hal yang mendekati zina kayak pacaran, itu juga karena Dia begitu menyayangi kita. Orang-orang seperti Raysa, jelas banget, bukti kasih sayang Allah. Jadi, semangatlah”

Raysa : “Menutup aurat ya? Hmm” (dia memandang kedua kakinya yang terbalut perban, dan kaki Fathia yang tetutupi oleh kaos kaki berwarna putih)

KRIIIIIIIIIING….. (suara bel tanda masuk kelas)

Fathia : “Wah, sudah masuk aja. Gak kerasa”

Raysa : “Eh, Fathia, nanti boleh minta tolong temenin gw gak?”

Fathia : “Boleh, ke mana?”

Raysa : “Toko Kaos Kaki, sepuluh ribu, tiga pasang”

Fathia : (Tersenyum senang) “OKE”

Last Scene ( 3 menit )

INT. rumah Ina, rumah dian

EXT. sekolah

Di Kamar Inna..

Inna memandang cermin di hadapannya…sebuah kata-kata memenuhi kepalanya kini.

Kecuali Mata dan Telapak Tangan

Sementara itu di tempat yang berbeda, yaitu rumah Dian.

Tok tok tok

Ibu : “Dian, hayuk berangkat nak. Udah jam segini”

Cekrek…. Pintu terbuka

Ibu : “a…a…Dian….kamu?”

Beberapa menit kemudian di sekolah. Vera dan teman-teman kels tiga lain kumpul di depan Aula karena ada agenda besar yang harus mereka diskusikan yaitu tentang Farewell Party. Kebanyakan dari mereka yang berkumpul adalah anak-anak klub olahraga, anak OSIS, dan yang hobi nongkrong bareng.

Vera : “Denger ya guys, pokoknya pesta Prom sekolah kita nanti pasti bakal heboh deh. Bakalan ada pemilihan Ratu dan Raja, bakalan ngundang SM*SH”

Dian : “Gw menolak” (tiba-tiba datang dan berbicara dari belakang Vera)

Vera : “Dian, maksud lo ap…” (Terdiam karena terkejut melihat penampilan Dian)

Semua terkejut oleh kedatangan Dian, dengan rok putih abu-abu panjang, kemeja putih panjang dan kain yang menutupi kepalanya.

Vera : “Di….lo???”

Inna : “Hai semua……”

Sekali lagi semua orang dikejutkan oleh kedatangan Inna, dengan rok putih abu-abu panjang, kemeja putih panjang, dan kain yang menjulur dari kepala hingga dadanya.

Vera : “I…ini…a..apa maksudnya??”

Dian dan Inna saling berpandangan tersenyum. Begitu Lega.

Tetapi kejutan belum berakhir karena Raysa datang melengkapi hari itu…

Raysa : “Udah. Lo gak usah kaget gitu kali Ve. Halo semua, gw udah punya konsep tentang farewell party yang gak Cuma keren, tapi juga bermanfaat. Mau dengerin?”

Seluruh teman-teman yang sedang berkumpul juga terkejut melihat penampilan baru Raysa. Tanpa make up, kainnya tidak lagi mencekik leher melainkan terjulur lebar hingga pinggang namun tetap anggun, gelang-gelang yang biasanya tersangkut di kedua tangannya tertutup oleh kain bernama manset, dan yang paling mencolok, gelang kaki yang biasanya berkilauan kini berubah menjadi sepasang kaos kaki belang-belang dengan corak kupu-kupu.

Di sudut yang lain, seseorang menatap fenomena itu dari kejauhan. Ia tersenyum senang, begitu bangga.

Fathia : “Hayooo, mana boleh ngeliatin lama-lama kayak gitu. Istighfar”

Ardian : “Eh, Thia. Siapa juga yang ngeliatin”

Fathia : “Eeeee. Ciee, yang lagi seneng karena Hellen Keler kecilnya udah kembali”

Ardian : “Heh. Kamu…. Gak sopan. Gini-gini kan aku kakakmu”

Fathia : “Iya deh, abang yang Cuma beda sepuluh bulan lahirnya. Fathia tahu loh, siapa yang disukain dia….”

Ardian : “Heh….kamu tuuh ya”

Fathia : “Hehehe. Raysa!!!!” (pergi meninggalkan Ardian dan menghampiri Raysa)

Raysa : “Hei….” (End Song- MERAIH MIMPI-J-Rock)

***

Jumat, 01 April 2011

Edit

그여자..

한 여자가 그대를 사랑합니다 그 여자는 열심히 사랑합니다
매일 그림자처럼 그대를 따라다니며 그 여자는 웃으며 울고있어요

얼마나 얼마나 더 너를 이렇게 바라만 보며 혼자?
이 바람같은 사랑 이 거지같은 사랑 계속해야 니가 나를 사랑 하겠니
조금만 가까이 와 조금만 한발 다가가면 두 발 도망가는
널 사랑하는 난 지금도 옆에 있어 그 여잔 웁니다

그 여자는 성격이 소심합니다 그래서 웃는 법을 배웠답니다
친한 친구에게도 못하는 얘기가 많은 그 여자의 마음은 눈물투성이

그래서 그 여자는 그댈 널 사랑 했데요 똑같아서
또 하나같은 바보 또 하나같은 바보 한번 나를 안아주고 가면 안되요
난 사랑받고 싶어 그대여 매일 속으로만 가슴 속으로만 소리를 지르며
그 여자는 오늘도 그 옆에 있데요

그 여자가 나라는 걸 아나요 알면서도 이러는 건 아니죠
모를꺼야 그댄 바보니까

얼마나 얼마나 더 너를 이렇게 바라만 보며 혼자?
이 바람같은 사랑 이 거지같은 사랑 계속해야 니가 나를 사랑 하겠니
조금만 가까이 와 조금만
한발 다가가면 두 발 도망가는
널 사랑하는 난 지금도 옆에 있어 그 여잔 웁니다