Kamis, 07 November 2013

Edit

Fenomena Sosialita


Berawal dari acara semalam yang gue datangi jadi gue mau menulis tentang topik ini. sebenarnya beberapa minggu sebelumnya juga gue pernah diskas tentang topik ini sama salah satu sahabat dan baru ber “oh-oh” ria setelah diskas sama dia..

Well, semalam gue iseng2 dateng ke konser musik klasik di Erasmus Huis, samping kedubes Belanda. Entah dari kemaren2 gue emang pengen nonton konser, dan tetiba aja dapat informasi. Secara gue, acara yang gue datangi ini adalah gratisan hahaha.. sampe disana, ternyata gue ketemu sama Temen gue. Nggak dimana-mana ketemu sama dia terus hahaa…

Setelah nonton konser yang keren banget ituh, gw bilang sama temen gue "Yang dateng kok pada cakep cakep banget yaah…dari mana aja sih?" Celetuk gue karena kagum sama orang-orang yang dateng. cakep disini tuh maksudnya dandanan mereka berkelas abiss.. WOW.. licin mukanya, bersih, bajunya bagus, tasnya bagus (yang pasti bermerek cuma gue aja nggak tau barang bermerek hahaha), cara jalan dan bicaranya oke, ketemu cipika cipiki dulu, nggak norak minta poto bareng kayak gue.. hahaha and so on and so on..

terus kata temen gue, "Iya gila yang dateng tuh kaum sosialita.. Emang kaum sosialita tuh keren abis yah…beda sama artis-artis.. artis-artis sosialta wanna-be. Kalo kaum sosialita tuh emang udah kaya dari sananya.."

Percakapan singkat ini juga mengingatkan gue sama diskusi di kantor dengan seorang sahabat. Temen gue di kantor ini salah satu penggila sosialita. Dia suka ngikutin gaya mereka (meski nggak ngikutin gaya hidup mereka yang borjuis abis), follow instagram mereka, baca-baca majalah sosialita, baca blog-blog mereka sampe bermimpi punya jodoh dari kalangan sosialita juga! Nggak ada yang salah sih kata gue, asal emang nggak berlebihan.

Kaum Sosialita sebenarnya berasal dari budaya borjuis prancis yang udah ada sejak zaman Raja Perancis XIV. Dari zaman itu, golongan ini emang udah terkenal dengan lifestyle yang glamour dan highclass. Pioneernya teteep.. Maria Antoinette.. mantan ratu Perancis yang sukanya foya-foya dan bergelar, “Madamme Pemboros”. Hanya karena memenuhi kebutuhan ga penting ratu ini, satu kota keuangannya bisa langsung collapse looh… Sekarang, budaya borjuis itu menurun menjadi budaya sosialita yang notabene hanya bisa diikuti oleh orang-orang dengan kelas social tinggi alias orang-orang makmur yang ga bakal miskin tujuh turunan..

Percaya atau enggak, Indonesia memang bukan negara miskin! Liat aja kalangan sosialitanya yang banyak banget. Melanglang shopping or only pre wed ke luar negeri, belanja, koleksi barang-barang bermerek limited edition, ngadain acara charity besar-besaran, gila-gilaan, sampe mengundang seluruh media massa, pas charity pake fashion high class, foto-foto nampang di majalah muahal gila. Contoh kaum elit di Indo kayak the Bakries, the Cendana Klan n kalo di LN kayak the Hiltons, the Trumps, dll..

Meski nggak semua kaum sosialita kayak gituu.. ada juga kaum sosialita yang bener-bener dermawan, bener-bener sosial, bener-bener baiiiik banget meski mereka teteeep pakenya barang-barang mewah dan bermerek tapi tetep juga sedekahnya gila-gilaan! Nah, kalo soal ini kita boleh ngiri karena dengan kekayaan mereka bisa sedekah gila-gila an.

Fenomena sosialit ini juga bisa menimbulkan kesenjangan sosial. Yaaah, contohnya aja yang terjadi semalam antara gue dan para kaum sosialit itu hahaha.. Ngerasa gue beda banget sama mereka lol. nggak perlu lah banding2in diri juga sama orang lain :p

Selain kaum sosilita, ada juga yang namanya Social Climbers. kalo ini adalah mereka yang socialite-wanna-be. Mereka pengen bergaya hidup high class layaknya kaum sosialit dan rela melakukan segala cara termasuk berhutang sana sini demi bergaul sama sosialit kalangan atas. Naaah, ini yang nggak baik.. Kaum social climbers ini hanya socialite palsu, yang pengen masuk dunia kelas atas (macem di pelm2 aja gituh hahaha). Mereka bahkan sering dicap orang2 yang cuma pengen gaul sama orang kaya aja..

Orang yang terlahir sebagai kaum elit kayaknya nggak akan keabisan hartanya tujuh turunan semntara para social climbers nggak bisa kayak gitu.. kalo ada social climbers yang menjabat di pemerintahan, bisa-bisa mereka melakukan KORUPSI Gila-gilan! Kayak kasus yang baru-baru ini terjadi, seorang Gubernur wanita membeli tas bermerek seharga 6000 tas anak sekolah!! GILAK!!

Kadang juga kalo liat ibu-ibu dari kalangan sosialita yang ngadain “Arisan” ngerasa “Ya Alloh.. ada yah yang buang-buang duit sampe kayak begitu”.. Dengan dandanan mentereng, ibu ibu sosialita ini dateng ke mall-mall, haha hihi karena anak-anaknya udah pada gede dan nggak diurusin lagi, suaminya sibuk berbisnis, sehingga mereka bersosial di luar tapi itu berlebihan banget.. Bahkan ada juga “Arisan berondong” di kalangan ibu ibu sosialit ini.. Innalillahiii..

Kesimpulannya, Udah syukuri dan jalani aja hidup ini. Harta itu hanya titipan dan kita bener-bener nggak punya apapun di dunia ini, termasuk tubuh kita sendiri.. Kalau hidup dituntut terus-terusan tentu nanti jadinya Kufur Nikmat..:)