Kamis, 28 Februari 2013

Edit

Second Toastmasters Meeting


Yesterday, I attended toastmasters meeting and got impressed by all the contestants who delivered their speech well. For those who don't know what toastmasters is, maybe i'm going to brief you a little about this club.

You can also know more in this link !

a couple months ago, a friend of me asked me to join an English Club which people there gather together and learn about public speaking and how to speak in a well manner in front of the public, of course in English. At the time, I interested but still did not have much more intention to attend the meeting. Day by days, another friend of me asked me again to join toastmasters meeting. Actually, I was so curious and yes I agreed to attend their regular meeting once. It was kinda different meeting than what is out of my mind when the first time I heard about toastmasters. I thought it is only a usual English Club which people talk about certain topics, deliver their own opinion and make a conclusion from that (I thought it was just like IAAS Conversation Club in my university). In fact, it was not like that. There are some sessions in every meeting (I don’t know what kind of term that they used in each session hehe)

the first session in my first meeting is for guests (people like me who just joined the meeting for the first time). The guests asked to introduce themselves, why they join the meeting, who invite them, etc. Second session is for prepared speech, only for members of toastmasters who already prepared their speech in certain topics after coached by senior toastmasters. Third session is evaluation. Some evaluator evaluated all speaker about their performance in delivering speech. Nice kan? J
In my second toastmasters meeting yesterday, I still be a guest too :p but this meeting was not a regular meeting. They held a contest for all members of club. First is a table topic contest, the contestants should talk for about 1 minute and they would not know the topic before. So, it was surprising topic!

The topic was “How do you define globalization and how it impacts our nation?” (Later on I will write about this topic based on my opinion :))

Second is international contests so the winner of this contest in the club will compete again in next level and stages. I was impressed of the atmosphere and spirit from all the contestants and judges. Some of speeches were excellent are gorgeous, mesmerizing myself who was still in not a good capacity when speaking in front of the public.

Well, fyi I’m not a shy person who afraid to talk in front of the crowd but my biggest problem is….. I talk sooooo random! LOL. I don’t talk structurally and systematically even though I talk in BAHASA! Hahaha… that is why I need to improve my speaking skill, hehehe…
And the conclusion is… I probably join this club as an official member!
Be ready for my first speech yaah :p

Minggu, 24 Februari 2013

Edit

Nasehat Guru #part7

Subhanallah banget deh conference malem ini. Jujur.. karena saya ngerasa minder ><. Hehe.. udah 2 minggu jadwal setoran pending krn minggu kemarin ustadz sakit and malem ini ketika nunggu giliran kelompok skype eh ada yg nelpon ustadz via simpati. Setorannya surat Al-Maidah..subhanallah.. katanya lagi, mbak yg setoran itu baru saja melahirkan.. subhanallah lagi ... hiks.. 

Cukup lumayan lama juga nungguin embaknya setoran hehe (artinya sekali ngebawa buanyaaak).. makasih ya mbak dah memotivasi :)

Okay, Malem ni dapet sedikit tausiyah ttg "Keistiqomahan". Sila Simak tulisan berikut:
Amal sholeh itu dalam bentuk berjamaah. Dalam artian amal sholeh akan istiqomah kalo dikerjainnya rame2.. kaitannya dgn istiqomah, ketika kita merasa enggan istiqomah kemungkinan besar kita merasa melepaskan diri dari jamaah.

Jangan2 kita berjamaah cuma di liqo (pas ngaji aja) tapi tdk di hal2 lain sehingga syu'ur (kenikmatan/taste)dalam beramal sholeh kurang maksimal.
Kalo kita istiqomah ngerasa kurang, cobalah evaluasi jamaah kita. Ini Arti jamaah secara global ya.. bukan cuma masalah suatu golongan.. jamaah disini  artiannya luas misalnya sholat jamaah bisa, kerjasama dalam kerja bakti bisa, jamaah di rumah dalam mengurus rumah, bertetangga, dll..

Nah, maka dari itu Rasul nyuruh kita berjamaah dlm beramal sholeh supaya kita tetap istiqomah ngejalaninnya.. got the point??

Selamat berjamaah!

Minggu, 17 Februari 2013

Edit

Never judge someone better than yourself :)



Saya menikah dengan seorang laki2 yg bukan ustadz. Bahkan kalau saya perhatikan, saya dan dia bagaikan dua dunia yg berbeda. Sejak kecil saya hidup berpindah-pindah dari pondok pesantren ke pondok pesantren lainnya, sejak usia 12 tahun. Hingga saya belajar ke Hadramouth (Oman). Saya tidak hafal Al-Qur’an namun jika saya membaca Al-Qur’an insya Allah saya bisa memahaminya. Saya pun hafal ribuan kitab. Bahkan hingga hafal riwayatnya. Dan begitulah…. hingga saya menikah dengan seseorang yg bukan ustadz…

Saya menikah dengan seseorang yang begitu pertama kali mendengar saya membaca Al-Qur’an, dia begitu takjub dengan bacaan saya dan berkata “kamu pasti hafal Al-Qur’an??”
Saya jawab, “tidak saya tidak hafal”
Dia memaksa, “kamu pasti hafal! Saya belum pernah mendengar bacaan Al-Qur’an secepat ini dan kamu tau? Terakhir saya membaca Al-Qur’an itu ketika saya SMA”…


Masya Allah, bisa anda bayangkan bagaimana lamanya hatinya tak tersentuh Al-Qur’an!

Saya memang terbiasa sholat qobliyah dan ba’diyah selain memang melaksanakan yg wajib2. Saya menikah dengan seseorang yang ketika setelah sholat wajib berjamaah bareng dia dan saya lanjutkan dengan sholat ba’diyah, lantas dia pun bertanya “kamu menganggap sholat bareng saya nggak sah ya??”
Saya jawab, “sah, memang kenapa?”
Dia bilang, “lantas, kenapa kamu sholat lagi??”
“Saya sholat sunnah setelah sholat wajib”


Saya menikah dengan seseorang yang tidak tahu kalau setelah sholat wajib ada sholat sunnah. Masya Allah…
 

Bahkan dia bernah bercerita…
“Kamu tau nggak? dulu waktu saya lagi sibuk, saya suka gabung2 waktu sholat?”
“Oh… maksudnya gabung2 zuhur-ashar, magrib-isya begitu?”
“Bukan. Jadi sebelum subuh, sholatnya saya gabung dari subuh hingga isya!”

Allahu Akbar! Saya menikah dengan orang seperti itu…
                                                       
Perbedaan saya dan dia begitu banyak. Saya punya kebiasaan menyikat gigi dengan siwak dan ketika dia melihat itu, dia bertanya “sikat gigi dengan apa kamu?”
Saya jawab “ini sunnah Rasul karena dulu Rasul punya kebiasaan bersiwak”
Anda tau apa kata dia? Dia bilang ,”iya, karena jaman Rasul dulu belom ada odol..”


Innalillahi…
 

Sampai suatu ketika, ada sebuah pesta perusahaan suami saya & sebagai seorang kontraktor, pesta tersebut dihadiri kolega2nya. Dia menyuruh saya melepas cadar ketika datang ke pesta itu. Hati saya begitu geram… bahkan hingga membuat saya menangis… namun apa daya karena ia adalah suami saya jadi saya harus patuh padanya.. Hati saya makin geram manakala di pesta tersebut laki2 dan perempuan bercampur dan dengan mudahnya cium pipi kiri dan pipi kanan…

Innalillahi… saya pun berpikir… “Apakah benar ini jodoh saya? Saya selalu berdoa kepada Allah ‘Ya Allah berikan saya jodoh yang Engkau cintai dan Rasul-mu cintai…’ tidak ada yg salah dengan doa saya bukan??”

Saya pun bisa berpikir lagi “jangan2 dia bukan jodoh saya? Hanya batu loncatan saja?”

Mungkin anda ingin tau bagaimana saya bisa menikah dengan dia? Saya tidak berpacaran dengannya, saya pun dijodohkan oleh ustadz saya.. bahkan Abah saya sendiri yang mengiyakan lamarannya… subhanallah… dari pengalaman2 diatas, saya sampai pada titik dimana saya sepertinya tidak ketemu Jalan keluarnya…
Saya tidak menangis didepan dia. Kalau saya ingin ada sesuatu yang ingin saya merubahnya, saya tidak sampaikan padanya… saya sampaikan pada Yang Memegang hatinya…
 

Kalau saya melihat dia sholat begitu cepatnya, saya selalu berdoa “Ya Allah karuniakan kepadanya kenikmatan sholat”. Saya akan berdoa “Pahamkan padanya nikmat iman…” terus begitu… Selain dari itu, saya terus meyakini bahwa ia adalah orang yg Allah dan Rasul cintai… hanya saja saya belum menemukan titik temunya..

Hingga saya punya strategi. Saya bilang padanya “Saya nggak mau sholat jika saya tidak berjamaah bersamamu…” Akhirnya, saya pastikan dia sholat bersama saya dan saya angkat sebagai imam meski bacaannya masih banyak salah. Allah itu Arrahman dan Arrahiim.. saya tidak peduli karena Bukan seperti itu cara pandangnya. Hingga suatu ketika saat ingin sholat berjamaah, saya menunggu lamaaaa sekali ia selesai wudhu
“Kenapa wudhu lama sekali kak?”, tanya saya
“Maaf Habibah, tadi waktu saya wudhu ada semut berbaris..”
“Jadi nggak wudhunya?”
“Iya jadi, semutnha saya selametin dulu satu-satu..”
“Jadi semua semutnya selamat?”
“Alhamdulillah selamat!” Jawab suami saya.


Awalnya saya juga aneh, namun lama kelamaan saya mulai melihat sisi lain dari suami saya.. Kejadian tsb mengingatkan saya pada sebuah riwayat, kisah ttg imam Ghazali yg ketika meninggal dunia ditanya oleh seorang muridnya
”Bagaimana keadaan wahai imam?”
“Alhamdulillah Allah telah mengampuni semua dosa saya..”
“Kenapa wahai imam?”
 
“Karena pada suatu ketika saya sedang menulis kitab saya, ada seekor lalat yang hinggap di atas tinta saya, dia meminum dari tinta saya dan saya membiarkannya meminum hingga kenyang sampai ketika ia kembali terbang, saya kembali melanjutkan tulisan saya…”

Subhanallah! Saya melihat suami saya adalah orang yg memiliki rahmat dalam hatinya terhadap hamba2 Allah & makhluk Allah, selain itu saya juga mulai melihat sisi2 lain dari suami saya…

Alhamdulillah wa subhanallah… sekarang suami saya lebih hebat dari saya. Saya dapati ia adalah seorang yg istiqomah tahajjud, dia saya dapati tidak pernah meninggalkan Al-Qur’an, dzikr panjang dan ibadahnya luar biasa..

Subhanallah.. doa itu tidak instan. Tunggulah saja dan nikmati proses, proses ijabahnya doa. Gunakan seluruh kekuatan doamu, dan sandarkan hatimu pada Yang Maha Memiliki Hati…

-kisah nyata seorang ustadzah-
-just a listener directly based on true story-

Semoga bermanfaat :)
@sarahaeyo

*nama yang bersangkutan disamarkan atas permintaan pribadi yg bersangkutan

Minggu, 10 Februari 2013

Edit

Nasehat Guru #part6


To the point aja yah…

NOTES taujih malam ini:

Sebenernya aktivitas muslim itu berpahala. Setiap hembusan nafas dan setiap detik tuh sbnrnya bernilai pahala hanya saja ktika kita keluar jalur dr Allah maka ktika itu jg pahala itu berenti. Kemudian jik kita istighfar kmbali lah momentum pahala tsb.

Aslinya khidupan seorang muslim itu dipenuhi pahala dan pahala itu berenti krn kita jg. Kita lah yg memutuskan pahala itu mau terus mengalir atau berhenti untuk kita.
Bingung??

Bahasa lain, mencari jodoh adalah ibadah. Selama proses menunggu jodoh tsb itu sbnrnya kita dpt pahala terus. Namjn Pahala itu berenti manakala muncul putus asa.

》》 Contoh: capek nunggu si ganteng soleh eh malah nikah ama artis korea. (Kata ustadz ini mah :p)
》》contoh lain: Ketika muncul pikiran dan Mnyimpan rasa “ngafalin (Quran) tuh buat apa . Jodoh juga ga dtg2” naaah maka nilai pahala ngafalin tuh berenti. Begituu..

dalam mencari jodoh, kecenderungan itu boleh dan manusiawi. Tapii ga bolehnya kalo itu tuh maksa. “Ya Allah pkoknya harus dia, kalo gak saya gak mau nikah ya Allah”. Jangan…
Berdoanya “Ya Allah, jika memang dia yg terbaik untuk saya dan agama saya maka mudahkanlah jalan menuju pernikahan”. Gitu ibu2…

ikhtiar dlm proses pencarian jodoh tuh kayak gimana sih??
Ikhtiar → mengundang keberkahan dalam proses menunggu. Jd istikhoroh jg ttp jalan. Istikhoroh Bukan hanya berarti dlm konteks memilih. Perbanyak ibadah juga. Saum sunnah. Sedekah. QL (qiyammul lail) Esensi yg harus diperhatikan: perbaiki prilaku dan agama kita krn yg Allah prtemukan dgn kita adlh ibarat cermin. Meninggikan kualitas diri kita shg dpt yg berkualitas.

Wat brtanya: semenjak di Bangkok dan menjadi minoritas terkadang sy sulit menjawab pertanyaan2 simple dan mudah misalnya “kenapa harus sholat, wudhu, kenapa harus menikah dengan sesama muslim dsb.”? Bagaimana jelasinnya ya ustad?

Ustadz menjawab:
dalam keadaan minoritas dakwah yg terbaik adlh melalui akhlak (setuju… saya jg tadinya mau jawab ini stad!)
kenapa menikah harus dengan yg muslim?
Karena dalam islam Pernikahan itu arahnya menuju surga bukan hanya skedar pelabuhan cinta. Maka ktika yg satu percaya surga tp yg lain nggak percaya gimana bisa mncapai tujuan yg sama?

Maybe sekian! Udah ngantuk n mau bobo.. sampe ketemu minggu depan. Hayooo kudu diprepare smwnya biar koneksinya lancar yah :D

Minggu, 03 Februari 2013

Edit

Nasehat Guru #part5

Alhamdulillah koneksi skype malam ini lancar sehingga overall conference smw berjalan lancar. Ahlan wa sahlan juga buat personel baru : murdiati wongsodidjoyo :))

Well, ada beberapa point yg bisa saya simpulkan dari taujih ustadz malam ini:                     

1. Setiap yg seorang muslim lakukan pada  dasarnya adalah ibadah, pun setiap tetes keringat apa2 yg dilakukannya namun semua pahala ibadah itu akan hilang manakala dalam melakukan pekerjaan tsb tidak ada Allah di dalamnya...
   Contoh: bekerja adalah ibadah namun manakala tidak diimbangi dengan niat krn Allah smw pahala itu tidak ada. Well noted. Kudu diingetin berulang2 masalah niat ini ")

2. Ajakan kembali untuk mencapai titik ekstrim -murokkaz- mengkhatamkan Alqur'an dalam satu waktu yg dibagi untuk bbrp orang. Misalnya dalam satu kelompok ada 6 orang. Yuk sekali2 kita sampe ke titik ekstrim dalam waktu semalam mengkhatamkan 30juz Alqur'an. Karena saat ini kita masih dalam tahap standard (bukan standar Rasul) jadi mudah labil. Caranya? Dengan membagi masing2 membaca 5 juz. Sanggup? Pasti sanggup. Bisa? Pasti bisa. Kebanyakan permasalahan di dunia ini adalah mau atau tidak maunya seseorang bukan bisa atau tidak bisanya seseorang...

3. Terkait masalah target. Entah itu maenan sendiri atau maenan di kelompok (maenan → baca: hafalan -red) maupun target bacaan Qur'an yg seharusnya bisa dicapai itu yang penting tmpelin dulu di kepala . Masalah nanti tercapai atau gak itu adalah proses. Hanya saja dalam proses tersebut harus mau keringetan lebih dari yang lain...bingung? Misalnya gini: dalam satu tahun target khatam baca Qur'an 12x. Itu artinya dalam satu bulan khatam 1x. Berani? Lets say tempel dulu tu target di kepala sambi diusahain ampe keringet mengucur deras hingga mendekati & kalo bs target tersampai. Semoga ttp istiqomah yah :)

4. Tentang rezeki kebaikan. Tiap orang punya rezeki kebaikan yg berbeda2.. ada yg rezeki kebaikannya diem aja di rumah urus suami dan anak, ada yg rezeki kebaikannya sendirian belajar di luar negeri, ada yg rezeki kebaikannya kerja dan pulang malam terus... ada juga yg rezeki kebaikannya dijebloskan ke penjara karena fitnah.. apapun itu, apapun rezeki kebaikan yg kita dapat, semoga kita bisa selalu memanfaatkan rezeki kebaikan itu..

Selamat berkeringat2 atas mainannya masing2 dan sampai jumpa di next conference minggu depan^^