Kamis, 30 Mei 2013

Edit

“That person…when I see him, I’m miserable when I see him and when I don’t see him, I’m miserable. When he’s here, I’m miserable and when he’s not here, I’m miserable. When he smiles at me, I’m miserable and when he smiles at others, I’m miserable. When he calls my name, I’m miserable and when he doesn’t call my name, I’m miserable. As long as I don’t disappear into the earth, I think I’ll continue to be miserable. But still, I’d rather have him here. Being able to see him and hate him is better than him not being here.”

—            Song Eun Jo (Cinderella’s Step Sister)

Senin, 27 Mei 2013

Edit

Ibadah “Kaum Minoritas” = Pertunjukkan?


Sabtu, 25 Mei 2013.

Perjalananku kali ini benar-benar perjalanan luar biasa. Banyak pelajaran yang bisa kupetik dari perjalanan ini. Seperti sudah kutuliskan pada tulisanku sebelumnya, aku dan beberapa sahabat mengunjungi Jogjakarta, sebagai agenda escaping dari rutinitas sehari-hari. Tak ada niatan lain selain have fun bersama teman-teman. Aku pun awalnya tak tau menau tentang acara pelepasan lampion di Perayaan Waisak di Borobudur, niatanku hanya yah kalaupun mengunjungi Borobudur dan kebetulan ada bisa melihat 1000 lampion yang kabarnya indah tersebut. Sama sekali tak ada niatanku untuk menghadiri perayaan umat lain, apalagi mengganggunya.

Sabtu pagi kami isi dengan sarapan pagi nasi gudeg di Malioboro. Daniel mengisi sarapan dengan bercerita kembali pengalamannya di Rio de Janeiro, Brazil. *OOT* Just FYI, ternyata presiden Brazil concern banget terhadap masalah kelaparan yang melanda negeri. Pemerintah Brazil punya program “Zero Hunger” dan ini efektif banget. Saat ini hanya tinggal sedikit rakyat Brazil yang masih dilanda kelaparan. Kata Daniel, kalo kamu tinggal di rumah Brazil, kamu akan disuguhi berbagai macam makanan mulai dari biji-bijian, sayur, roti, daging, dll yang sangat melimpah ruah sehingga kamu nggak akan kelaparan. Katanya juga, kalo berjalan di jalanan di Rio, kamu akan melihat pemandangan indah wkwkwk (maksudnya ceweknya cantik2 kayak J.Lo n cowoknya ganteng2 kayak Ricky Martin semua wkwkk)

Singkat cerita, ada satu orang teman juga yang join bareng di Trip ini. Jreng2 datanglah Prima, alumni IAAS juga yang ternyata juga berada di Jogjakarta. Finally, mulailah perjalanan kami siang itu ke Magelang.

Sudah sejak siang hari Borobudur sangat padat dikunjungi berbagai turis lokal dan mancanegara. Aku pun menemui beberapa wajah yang dikenal namun malas menyapa hehehe, ternyata memang banyak sekali pengunjung Borobudur hari itu. Masih di siang hari sekitar pukul 14.30, rombongan para biksu, biksuni dan biksu muda datang setelah prosesi dari candi mendut. Seketika, awak media dan pengunjung mengabadikan momen tersebut. Para biksu pun memasuki altar utama, memasang “Api suci” dan mulai berdoa pada sang Buddha. Media massa berebut berkerumun mendekati altar. Aku yang polos dan juga kepanasan tidak begitu berminat dan ingin tau apa yang terjadi. Karena sesungguhnya di depan altar utama, telah terbentang luas karpet Kuning bagi para Buddhist untuk sembahyang. Melihat mereka sembahyang sementara didepan mereka wara wiri orang-orang lalu lalang (wartawan, rombongan anak muda dll), aku jadi membayangkan: seandainya saja ini ibadah muslim, misalnya saja Sholat Id di Istiqlal, pantaskah ada orang-orang yang lalu lalang didepan mereka kala mereka berdoa khusyuk kepada Tuhannya? Mungkin ini seharusnya evaluasi bagi panitia agar membatasi dengan jelas area mana yang seharusnya hanya privasi kaum Buddhist.

Banyak Turis dan wartawan asing yang meliput acara ini. Yap, this is because Borobudur is the biggest Buddhist temple in the world! Ada beberapa pria asing yang membincangkan tentang ritual ini dan juga membincangkan posisi “Pangeran Sidharta Gautama” bagi penganut Buddha, posisi “Jesus” bagi kaum Kristiani dan Posisi “Muhammad” bagi Muslim. Hmm… pembicaraan yang menarik. Namun aku hanya menguping sedikit saja hehehe..

Cuaca mendung-mendung terik sejak siang hari dan ternyata berdampak dalam pada malam harinya. Acara utama waisak rencananya akan dihadiri oleh Menteri Agama dan Gubernur Jawa Tengah, seharusnya dimulai pukul 7 malam dan ditutup dengan pelepasan 1000 buah lampion yang “kabarnya” ditunggu-tunggu oleh kaum non-buddhis yang hadir di area tsb. Banyak rombongan kaum muda yang “sok kece” dengan kamera SLR-mereka, pasangan kaum muda mudi pula yang banyak canda tawa, anak-anak remaja dan segenap non-buddhis lain tumpah ruah memenuhi areal Candi Borobudur. Borobudur terlihat indah, gemerlap cahaya dan bulan purnama menambah indah keeksotisan candi tersebut.

Kedatangan Menteri Agama yang telat, ditambah dengan hujan yang sangat deras, menambah daftar kekecewaan pengunjung yang hadir. Mereka berteriak “Huuu” dan menyoraki Menteri Agama saat beliau hendak berpidato. Well, ada beberapa kritikan untuk bapak Menteri terkait kondisi ini:

1. Sebaiknya bapak meminta maaf sebelum memulai pidato

2. Sebaiknya bapak menteri berinisiatif dengan memendekkan isi pidatonya karena cuaca dan keadaan sekitar sudah tidak mendukung

Bagi kaum muda, plis.. apapun yg terjadi keep positive thinking dan hormatilah pemimpin kamu. Because we actually didn’t know what happened before.. Kalau mau kritik seorang pemimpin jangan dihadapan khalayak umum.

Sambutan menteri agama dilanjutkan dengan sambutan Gubernur Jawa Tengah saat itu, Bibit Waluyo. Miris, sambutan ini benar-benar tidak ada hubungannya dengan perayaan waisak. Bapak Gubernur justru terkesan “sibuk berkampanye” karena keesokan harinya aka nada pilgub Jateng. Dear Sir, it wasn’t proper time to do campaign. You’ve been watched by ppl of the world while delivering speech there…

Perayaan waisak pun dilanjutkan dengan ritual-ritual kamu Buddha, sayangnya agenda ini rusak akibat ulah-ulah “kaum non buddhis” yang norak dan ingin berfot-foto ria, mungkin ingin aplat aplot foto di social media mereka. Suasana riweuh dan ricuh. Para biksu menaggapinya masih dengan hati yang hangat. Mereka memang tidak marah, hanya saja ulah “kaum non buddhis” tsb merusak ketentraman dan keleluasaan ibadah umat Buddha. Aku hanya menatap dari balik hujan. Ditengah-tengah hujan dan kerumunan tersebut, ada beberapa umat Buddha yang khusyuk berdoa. Akhirnya aku dan teman-teman sepakat menyudahi melihat acara ini. Well, sebenarnya aku merasa bersalah juga, karena kupikir aku hanyalah akan “by accidence” melihat peristiwa itu dan bukan terlihat sebagai hadirin yang menghadiri perayaan waisak. Hmmh.. Smoga Tuhan mengampuni dosaku..

Umat Buddha masih melakukan ritual mengelilingi Borobudur 3 kali dan setelahnya aku tau bahwa Tidak ada Lampion yang dilepaskan karena hujan. Aku bahkan juga tak sempat bertemu dengan temanku yang mungkin sedang beribadah. Hanya saja aku mengambil beberapa pelajaran dari kejadian ini:

1. Umat Buddha, sebagai kaum minoritas di Indonesia, apakah pantas ritual ibadah mereka dipertontonkan dan terkesan seperti Pertunjukkan? Aku rasa mereka juga berhak mendapat privasi terhadap ibadah mereka.

2. Evaluasi untuk Pemerintah: sebaiknya dikaji apakah perayaan umat beragama boleh dibuka untuk umum? Taj mahal dan Angkor wat saja ditutup saat ada ibadah di tempat tersebut

3. Menurutku, Eksotisme sebuah kaum minoritas bukanlah objek daya tarik dalam kepariwisataan. Apakah berfoto bersama dengan biksu merupakan sebuah daya tarik? Bahkan di China saja, Biksu sudah tereksploitasi dan dikenakan bayaran jika ingin berfoto bersama. IMO, pandangan seperti ini hanya akan menodai dan melukai umat agam tersebut. Entah agama apapun


Sekian untuk evaluasinya

Salam damai dari seorang Muslim..

Rabu, 22 Mei 2013

Edit

Yang kutau tentang London


usia 11 tahun,
yang kutau London hanyalah sebuah kota di Inggris, kota dimana Harry berangkat ke Hogwarts melewati Peron tiga perempat di Stasiun King Cross

usia 11 tahun,
terbayang sudah dibenakku hiruk pikuk kota London, meski aku tak pernah melihatnya. London ada dalam benakku karena Harry..

Usia 11 tahun,
aku mengirim surat ke London. Kutulis surat tersebut dengan bahasa Inggrisku yang terbata-bata. Berharap cemas kudapat balasan. hingga 3 bulan kemudian datanglah surat pertama dari London. Berisi sebuah autograph dan foto idolaku tercinta. Semua biasa saja, bahkan aku mungkin tak menganggap London itu ada.

Hari berlalu, Bulan berganti dan Musim berubah-ubah
sejak surat itu datang, London tak pernah hadir dalam benakku. karena hanya ada Tokyo. karena aku begitu menginginkan Tokyo.

Tokyo hadir memenuhi pikiran, jiwa dan ragaku setiap hari.
Menggebu gebu aku mengejar Tokyo namun belum jua ia kuraih

Ah, mungkin aku tak berjodoh dengannya..
Kusudahi Tokyo
Tuhan, aku menyerah

Usia 21 tahun
aku mulai membicarakan London kembali. teman sekamarku begitu menggebu-gebu membicarakannya. membicakaran Sir Arthur Conan Doyle, sang legenda dari kota London.
sejak itu aku mulai melirik London. tertarik ku padanya. tertarikku karena banyak saudara-saudariku yang berjuang disana. 

Aku memang tidak tau apa-apa tentang London.
yang kutau masih, London hanyalah kota tempat Harry berangkat ke Hogwarts.
yang terbayang hanyalah stasiun Kingcross dan peron tiga perempat.
akhirnya kucoba meraih London. meski ia jauh sekali. ribuan kilo lebih jauh dari Tokyo.
London, kota sejuta impian. semua jenis ras ada di kota ini.
berjuta kisah dongeng lahir di negeri tempat London berada.
akhirnya, kucoba tuk membuat kisahku sendiri di kota London

Usia 23 tahun
Surat kedua datang dari London. Kali ini bukan dari Daniel Radcliffe, aktor beken pemeran Harry Potter. Surat inilah yang kunanti-nantikan setelah patah hatiku berkali-kali karena Tokyo.
Surat kedua, gerbangku menuju kota London.

Akankah berakhir indah kisahku di kota London?
Mari kita nantikan beberapa bulan lagi :)

Edit

Hafalan Ibu


Saya tetiba inget nasehat ini dan belum pernah saya tuliskan
Ustadz pernah cerita:

"Tau nggak sih? berdasarkan pengalaman saya, ternyata hafalan ibu itu 80% lebih nempel ke anak daripada hafalan ayah.."

"Kenapa stad??", Spontan ibu-ibu bertanya

"Ada murid saya yang suka bawa anaknya, sejak masih bayi kalau setor hafalan sama saya, pun sampe udah gede tuh anak cuma lari-larian aja disekitar ibunya pas ibunya lagi setor hafalan. Eh taunya, ibunya kaget pas tiba-tiba si anak ngoceh dan ternyata ocehannya adalah hafalan ibunya dan itu benar.. meski cuma sepotong saja.."

"Subhanallah..."

"Ibu memang punya ikatan lebih ke anak daripada ayah. sebanyak apapun hafalan ayah, tidak akan berpengaruh banyak ke anak dibandingkan pengaruh hafalan ibu ke anak", tambah ustadz

Noted buat semua ibu-ibu seantero dunia :)

Selasa, 21 Mei 2013

Edit

Random


Yep, menurut gue.. gue adalah seseorang dengan sangat random. Gue suka banyak hal. Gue berteman dengan siapa aja. Gue punya banyak cita-cita. Gue baca segala jenis buku. Gue suka banyak bahasa. Gue nonton segala jenis movie. Gue bisa kerjasama dengan berbagai jenis makhluk (nah loh?? Wkwk). Gue suka makan berbagai jenis makanan (pastinya sih ini). Gue bisa idup n tidur dimana aja (rumput liar kaleee wkwk). Gue bisa bertahan diantara segala jenis musim (tapi kalo yg ini gak yakin, kecuali musim duren, rambutan dll). Gue bisa jadi tomboy banget, bisa juga imut n feminine abis (truth loh yah wkwkwk, note: dilarang muntah). Gue suka segala jenis lelaki (Alhamdulillah masih lelaki hahaha) mulai dari yang soleh buanget ampe yang nggak soleh sama sekali wkwkwk. Blog gue isinya bermacam-macam. Puisi galau, lagu galau, tausiyah menyentuh hati, mulai dari yang kocak, romantis, puitis, erotis (eh salah maap :p) ampe pelbagai jenis ilmu yang disampaikan oleh ulama yang pernah gue jumpai.
Kerja gue juga random, belom selesai ngerjain ini eh ngerjain yang laen dulu, belom selesai yang laen, balik lagi ke yang ini. So, apakah ada yang salah dengan gue? Nope, ini hanya merupakan bagian dari keunikan gue hahaha (jualan buuu :p).

And yet, karena ini mungkin gue orang yang bisa nyambung ama siapapun. Termasuk juga mungkin sama kamu! Hohoho…

Sekian random hari ini

X.x

Minggu, 19 Mei 2013

Edit

Being Responsive

Buat gue, responsif adalah suatu sikap menanggapi segala sesuatu hal dengan cepat or istilah lainnya adalah tanggap. Entah in case apapun. Responsif adalah suatu sikap yang baik dalam berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain.

Omong-omong soal responsif, gw banyak belajar dari mantan roommate gue (Yolanda Sylvia) and guru gue yang sekarang (subhanallah, beliau responsif abis). Contoh hal kecil responsif yang bisa gue pelajarin dari mantan roommate gue, cipi, adalah konfirmasi jarkom or anything else. Semisal mendapatkan sms jarkom yg membutuhkan konfirmasi, maka lakukanlah konfirmasi sesegera mungkin. Balaslah smsnya, beri tahu kondisi kita saat itu sehingga akan lebih memudahkan mengatasi permasalahan yang ada.

Biasanya kasus2 nggak responsif terjadi di berbagai organisasi. Orang2 males konfirmasi sehingga menghambat agenda dan jadwal lain. Contoh lain yang banyak gw pelajarin dari cipi adalaah... responsif terhadap permasalahan orang lain. Yep, semisal ada seseorang yg ingin berkonsultasi sama cipi, entah itu adik kelas or sahabat lain, entah itu permasalahan pribadi or ttg paper, cipi cepet banget meresponnya. Naaah, hal kayak gini yang bikin orang lain akan puas dengan pelayanan kita hehehe.. misal ada contoh temen mau bunuh diri saking desperatenya n butuh temen curhat eh tapi kita malah lambat meresponnya, bisa2 keburu bunuh diri duluan tuh temen kita hehehe...

Hal lain tentang responsif yang gw pelajarin dari guru gue yg sekarang sebenernya juga gak jauh beda. Cuma gw bener2 terkesan sama beliau dalam pengelolaan waktu dan pengaturan jadwal diantara segala aktivitasnya yg padat! Beliau sangat detail dan sistematis dalam mengatur aktivitas hingga kalender pribadi pun selalu dibawa kemana2. Sehingga jika ada agenda bersama yang akan direncanakan, beliau bisa segera mengkonfirmasikannya dan mencocokkan dengan jadwal tsb.

And yep! Responsif adalah suatu sikap yang dibutuhkan dalam hablumminannas.. tanggap sosial terhadap sekeliling dan lingkungan sekitar juga merupakan amal ibadah. So, be a responsive person yaaah in term of positive way pastinyah :D

Sabtu, 18 Mei 2013

Edit

My First Book Project

18 Mei 2013

Hari ini gue ketemu sama bapak penerbit yang mau nerbitin "buku gue".
Thanks God, entah miracle apa yg terjadi di 2013 hingga Tuhan dengan mudahnya mengabulkan harapan gue.. tahun ini memang gw punya resolusi buat at least gw harus nerbitin satu buah buku.

God heard my prayer.

Dengan mudahnya gw justru ditawarin nulis buku. Padahal gue baru niat aja mau bikin buku. Ngirim ke penerbit boro2 beloman. Gara2nya si bapak baca tulisan gue di kompasiana dan katanya berdecak kagum hingga menghubungi gue dan menawari nulis buku.

Gue seneng bukan kepalang cz gue seperti merasa menjadi seorang penyanyi jalanan yg tiba2 diajak rekaman hehehe..
Fyi, penerbit yg insya Allah akan menerbitkan my first book project adalah Noura Books, bagian dari grupnya mizan.

Beberapa minggu lalu sebenernya gw udah ngirimin naskah ke beliau dan mendapat berbagai feedback terutama ttg penyempitan tema. Well, tulisan gw emang random abis hehe.. and finally, setelah berdiskusi yang asoy banget... gue jadi punya ilham buat fokus kemana..

Sebagai penulis baru yang masih baby ini, gue rada kaget waktu dikasih tau sekali cetak itu 4000 eksemplar! Gue kira cuma 500?? Wkwkkk *polos*

And yeah, gw jd semakin semangat semoga buku ni bener2 bermanfaat buat adek2 remaja kita dan juga peradaban umat!!

Salam dari taksi blue bird HB 1125
Sarah

Kamis, 16 Mei 2013

Edit

Cinta


2007
aku tidak mengenal apa itu cinta, yang kukenal hanya impian dan cita-cita
aku tak mengenal siapa dia, yang kukenal hanya sahabat-sahabatku yang hangat menyapa

2008
Cinta? Kurasa ia belum hadir dalam hidupku dan aku masih sibuk mengenal diriku sendiri
Cinta? Entah kapan ia hadir, aku sendiri tidak pernah memikirkannya

2009
Benarkah dia cinta? Ah, aku tak percaya
mungkin hanya kekaguman semata
mengisi relung-relung hati yang luka

2010
Banyak cinta bersemi 2010. katanya sih itu cinta
meski menurutku bukan cinta
di hatikupun biasa saja, mungkin cinta, mungkin bukan juga cinta
tidak mudah meniti cinta
karena aku takut terluka

2011
Aku mulai memikirkan cinta, karena memang aku butuh cinta
Cukup sudah kupendam cinta
Karena hanya berakhir luka
Kehadiran cinta penuh cerita
namun hanya berakhir duka

2012
Banyak cinta berakhir indah, bagaikan negeri dongeng berkisah
namun ku hanya bisa berpasrah
karena cinta tak hanya penuh titah

2013
Seharusnya disini cintaku berlabuh
meski tak tau kapan ku rengkuh
cintakah ia padaku?
Tuhan, kau tau apa isi hatiku..

Senin, 13 Mei 2013

Edit

Tahfizh Club Ceria


Assalamu’alaikum..
Berhubung ada beberapa pertanyaan sama kpd saya maka saya akan kembali menjelaskan melalui tulisan ini. Dengan memohon ampun kepada Allah SWT smoga tulisan ini bukan merupakan dari riya’.
Buat teman2 yg bertanya bagaimana cara saya ikutan tahfizh ceria, sebenarnya dulu pernah saya posting d blog sebelumnya. Berawal dari keinginan saya bersama salah seorang sahabat untuk memperbaiki bacaan Qur’an kami, kami pun menargetkan dan mengagendakan belajar tahsin. Tak berapa lama kemudian, Oktober 2011, ada seorang adik kelas yang sudah lama ikut tahfizh di Bandung bersama dengan seorang Ustadz (Ust.Zulfi). Beliau seorang hafizh dan waktu itu pindah dari Bandung ke Bogor sehingga berkesempatanlah kami berguru kepada beliau.
Metode yang asik and gaul di terapkan dalam tahsin ini sehingga percepatan perbaikan bacaan bisa diselesaikan sehingga kami bisa memulai tahfizh. Tahfizh ceria sebenarnya berawal dari club tahfizh di ITB (Salman). Dinamakan ceria karena memang menghafal dengan ceria, meski ada targetan namun murid2 tidak dipaksa dan diharuskan setor hafalan dalam jumlah tertentu. Jadi semua ceria dan asik2 aja :D meski kadar iman naik dan turun dan mempengaruhi jumlah setoran tapi dengan ikutan tahfizh ceria berjamaah ini insyaAllah bisa saling menyemangati :)
Waktu bergulir, satu persatu anggota tahfizh pun lulus dari kampus dan pindah ke kota lain. Waktu belajar sudah mulai tidak kondusif lagi. Mengingat ustadz juga lebih sering kembali ke Bandung. Akhirnya diusulkanlah metode setor hafalan via skype conference. Hanya saja kendalanya tergantung pada sinyal internet masing2 dan terkadang putus2.. namun hal itu tidak menghalangi semangat kami belajar. Jika skype sedang tidak beres, setor hafalan tetap bisa dilakukan via operator seluler SIMPATI or XL. Fyi, ustadz punya byk nomer ampe saya bingung mau hub. Ke yg mana hehe…
Sebenarnya karena yg setor hafalan ke ustadz cukup banyak jadi saya jarang mengajak anggota baru untuk join. Bahkan ustadz pernah menyarankan untuk cari guru tahfizh baru di tempat masing2.. tapi sayangnya saya belum dapet yg waktunya pas.. enaknya di tahfizh LDR ini biasanya jadwal setoran di waktu malam weekend. Ada juga jadwal setoran di weekday namun ikut kelompok lain. Naaah… buat yg mau ikutan sebenarnya juga nggak ada larangan. Hanya saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Sudah mampu membaca Qur’an dengan lancar sesuai tajwid dan makhrajnya
2. Punya akun skype or nomer XL or SIMPATI yg bs dipake
3. Mau keringetan lebih dari yang lain.. (mau berjuang dan melawan godaan setan yg terkutuk)

Hal pertama yang dilakukan ketika akan join:
1. Tes bacaan (langsung baca Qur’an depan ustadz n dinilai)
2. Setelah itu ustadz akan kasih tau surat apa yg pertama harus dihafal (sesuai dengan kemampuan baca Qur’annya). Biasanya mulai dari juz 29 dari belakang.
Nah, kalo infaq untuk tahfizh masih dibicarakan lagi. Sementara infonya ini dulu. Buat yg mau join silakan hub saya kembali.
Salam,
Sarah
Edit

Belajar dari Yunus


Jika saat ini engkau sedang mengalami kesulitan dan berharap kemudahan, Maka belajarlah dari Yunus yang meninggalkan negeri niwana sambil melaknatkan penduduk negeri tersebut karena menolak ajakannya bertauhid kepada Allah. Di tengah perjalanan di samudera luas, terjadi badai yg sangat besar hingga sang kapten kapal mengira bahwa ada seseorang dalam kapal itu yang tidak diridhoi Allah… nama Nabiyallah Yunus keluar setelah pengundian sebanyak 3x san akhirnya ia diceburkan ke tengah laut hingga di lahap oleh sebuah ikan besar…
Di dalam tafsir ibnu katsir, ikan besar itu berenang hingga ke dasar lautan yg paling dalam sehingga Yunus pun mendapat 3 kegelapan dalam perut ikan:
1. Kegelapan perut ikan besar
2. Kegelapan samudra laut yg dalam
3. Kegelapan malam
Selama berpuluh2 hari..
Dan berdoalah Yunus dengan menyertakan Allah dalam tauhidnya setulus hati.
La ilahailla anta subhanaka inni kuntumminazhalimiin…
Ia Melakukan 3 hal dalam doanya:
1. Mentauhidkan Allah
2. Mensucikan Allah
3. Mengakui diri dari kezaliman diri sendiri

Sehingga ridho Allah turun dan memberi 4 kenikmatan pada Yunus:
1. Allah perintahkan ikan besar naik ke permukaan air
2. Dilemparkan dengan penuh kelembutan di taman yg sangat indah oleh ikan besar
3. Taman2 itu berkhasiat untuk menghilangkan lapar hilang dan dahaga
4. Taman itu ternyata adalah negeri niwana yg tadinya kafir dan ia tinggali kemudian menjadi negeri beriman

Subhanallah…
Berdoalah seperti Yunus berdoa pada Tuhannya…

-kajian zuhur lantai 16
14 Mei 2013
Edit

Calon suami/istri orang lain


Entah kenapa tiba2 saya kepikiran ini.
Tak ada yang tau rahasia masa depan. Pun ketika kita saat ini bersama dengan orang yang kita sukai, dalam status yang tidak halal. Contoh: pacar.
Ketika kita bersama pacar or semacamnya, kita tidak tau bukan kalau dia jodoh kita atau tidak hingga nanti saatnya diikrarkan sumpah janji setia sebagai suami istri. Di masa-masa ketidaktahuan kita itu, status “pacar” or sebutan lain semacamnya sebenarnya adalah “calon istri/calon suami orang lain”. Ya, karena kita tidak tau ia akan menjalani 10.000 tahun hidup bersama siapa. Belum tentu dengan kita yg saat ini bersamanya, bukan?
Alangkah anehnya apabila jodoh dia bukanlah kita. Jodohnya pasti sudah ada, sudah tertulis dalam lauh mahfuz. Dan seumpama ya, akankah kita “bermain-main” dengan calon istri/calon suami orang lain? Ibarat ia sudah memiliki tunangan, hanya belum nampaklah saja rupa jelas tunangannya itu meski nama tunangannya sudah tercantum bahkan sebelum ia lahir..
Alangkah anehnya apabila kita sampai saat dimana kita sepertinya “menjalani hubungan” diam2 dengan calon istri/suami orang lain? Apalagi “menggoda”? Karena ternyata bukan dia jodoh kita? Dosa? Jelas ya, ibarat jadi pihak ketiga sebelum ia menikah saja dengan jodoh yang sebenarnya..
Maka dari itu, jelaslah cara yang terbaik adalah dengan tidak “bermain-main” dengan calon istri/suami orang lain.. alias tidak dengan pacaran or sejenis tetek bengek yang mengatasnamakan “bukan pacaran”. You know what i mean..
Semoga bisa tetap menjaga diri dari segala hal yg menjauhkan dari ridho-Nya
-Hanya sebuah renungan biasa
Edit

Long Way


Rabu, 15 Mei 2013…
Aku Baru saja mendapat kabar bahwa sahabatku akan kembali ke Indonesia tanggal tersebut sebelum ia bertandang lagi melanjutkan studinya di Jerman setelah satu tahun di Bangkok dan ber IPK 4 di program masternya, subhanallah..
Sahabatku ini akan kembali ke kuningan, kampung Halamannya dan menjenguk keluarganya dulu sebelum ia melanjutkan studinya di Aachen.. aku terharu mengingat semua perjalanan yang dilaluinya… bagaimana ia bisa diterima di program beasiswa DAAD Thai-German ini, bagaimana ia mengarungi masa2 sulit belajar di negara minoritas muslim, bertahan dengan jumlah beasiswa yang cukup minim dibanding beasiswa2 lainnya namun sahabatku tetap bisa mengambil kurusus bahasa Jerman sbg persiapan satu tahun di Jerman, mengikuti tes IELTS yg juga cukup menghabiskan biaya, serta biaya lainnya.. perjalanannya ini bukan perjalanan biasa.. ini adalah perjalanan mimpi untuk sebuah negeri, bernama Indonesia..
Sahabat, doaku selalu menyertaimu..
Saudariku, namamu selalu ada dalam doa-doaku..
Semoga masih ada kesempatan bagiku menemuinya sebelum keberangkatanku, juga ke Eropa..
TUHAN… Kau kembali kabulkan doa doa kami.. kami memang berjanji bertemu di Eropa meski kemungkinan tidak bisa di waktu ini. 31 May ia berangkat ke Jerman dan 2 Juni aku berangkat ke Belanda.. kami sama2 akan (insyaAllah) berada di Eropa meski di tempat dan tujuan berbeda.. persis seperti impian kami satu tahun yang lalu..
Sahabatku, semoga aku dan kamu juga bisa lulus bersama.. tahun depan, 2014. Persis seperti impianku saat ini. Impianku detik ini, saat aku menuliskan tulisan ini…
Jakarta
13 Mei 2013

Sabtu, 04 Mei 2013

Edit

Rindu...

Ternyata rindu itu seperti ini
Perasaan membuncah yang tertahan dalam hati
Berminggu-minggu menyesakki diri

Ya Rabbana, Tetapkanlah apa yang ada dalam hati ini
Izinkanlah kami jadi penghafal kitab suci
Sebagaimana Engkau telah menanamkannya ke dalam dada Sang Kekasih Hati

Semoga rindu ini bukan hanya rindu sehari
Semoga rindu ini membuncahi tiap tiap jiwa insani
Dan semoga rindu ini adalah rindu yang membawa kami pada Jannati

Amiin Ya Rabb...

Rabu, 01 Mei 2013

Edit

Spring rain




Hujan musim semi
tempatku bersembunyi
dari mentari sunyi di senja dini

 Hujan musim semi
tempatku berlari
dari rasa yang ku tak tau pasti
apalah arti perasaan ini

Hujan musim semi
bukankah seharusnya ia tak ada lagi?
bukankah seharusnya ia digantikan mentari?
kemana mentari saat aku ingin ia ada disini?


Hujan musim semi
menyapu rindu menyesakki hati
ingin ku ia segera pergi
bersama kenangannya yang masih belum menepi


Hujan musim semi
bantu aku basahi diri
dari masih inginnya ku dicintai
meski ia tak mungkin lagi kujumpai

 Hujan musim semi
tolong sembunyikan hati ini
tolong sapu rasa tak terperi
hingga ia tak hadir lagi
hingga hidup tanpanya pun jadi biasa berarti...
 
-from someone who will hide forever under the Spring Rain-