Kamis, 21 Maret 2013

Edit

Tentang Winter




Kan kuceritakan kau tentangnya.. tentang dia yang belum pernah kutemui, tentang mengapa aku begitu menyukainya.. tentang mengapa aku begitu menantikan perjumpaan dengannya, dan tentang berdebar-debarnya hatiku kala memikirkannya…

Aku sangat berharap dapat merasakan dinginnya ia, lembut hembusan angin sepoinya, dan melihat keringnya ranting ranting daun yang menyambut kedatangannya..Mungkin, romantika bersamanya akan melekat erat menguat dalam memori hatiku..
-setidaknya menurutku- 

Tentu saja, karena kehadirannya memang kunanti nantikan sepanjang hidupku..Itu dahulu…
Namun… taukah kau begitu aku menemuinya?
Aku menjadi takut padanya.. ia begitu dingin.. membeku, membuat segala hal disekilingnya beku.. hingga membuat kristal hangat hatiku tak dapat lagi mencair.. semua kaku.. hingga nafaspun sesak dibuatnya..

Bukan salahnya begitu, bukan salah pula aku..
Perlakuan ia padaku pun sama dengan perlakuannya pada semua umat manusia..
Ia tak pernah pilih pilih.. karena memang tugasnya seperti itu..

Namun ah, masih saja aku menyukainya..Padahal karenanya pula aku sakit.. padahal karenanya pula terengah engah nafasku ini dan karenanya pula tubuhku mencari segala cara untuk menyesuaikan diri dengannya…

Aku masih saja menyukainya dan menantikan pertemuan dengannya kembali..
Dan aku, pasti, masih dan terus menunggunya datang kembali..
Aku selalu ingin kembali ke musim itu..
Aku selalu ingin kembali ke memori winterku…
Aku selalu mencintai winterku…
Karena winter.. telah mempertemukan aku denganmu
Terimakasih winter,
Untuk selalu mengingatkanku tentangmu…
Dan memori dingin kala itu…

-Tentang Winter

1 komentar: