Kamis, 21 Maret 2013

Edit

Momiji Musim Gugur



Arakan awan bertepi ombak
Menghias langit menjingga di ufuk cahaya
Satu, dua, tiga bergugur daun jatuh perlahan ke serambiku
Memerah malu laksana embun pagi yg menyembul di pucuk pucuk tangkai
Dan kau datang kembali dalam hidupku
Duhai momiji musim gugur..
Sejuk dan damai warna jinggamu
Tertegun aku berjalan di bawah guguran daunmu...
Kenalkah kau dengan diriku?
Diriku yg mengagumimu di tiap tiap musim gugur
Diriku yang menantikanmu dalam dinginnya gugur gugur daun
Kenalkah kau dengan diriku?
Diriku yang tak sabar menunggu bulirbulir salju mencair, semi merekah dan panas mendingin demi menemuimu?
Kenalkah kau dengan diriku?
Wahai momiji musim gugur...

Tapi bukankah momiji itu, kamu?
Mematung tak berjalan kala kubuka pintu rumahku
Ya, momiji itu kamu...
Bukan dia...
Bukan sakura di musim semi, bukan matahari di musim panas, bukan edelweiss di puncak cahaya...
Momiji itu kamu...
Kukatakan tetap kamu
Selamanya... kamu


2 komentar: