Kamis, 17 Oktober 2013

Edit

Untuk mbak na, yang aku sayang karena Allah ta’ala


"Orang-orang baik ada banyak di dunia tapi hanya sebagian kecil yang diberikan cobaan berkualitas, karena Allah senantiasa memilih orang yang hendak dimuliakan-Nya lewat ujian tersebut. Dan semoga selalu kebaikan yang banyak bagi mereka juga keberkahan hidup dunia-akhirat.."

Untuk mbak na, yang aku sayang karena Allah ta’ala
Untuk mbak na, yang lebih disayang Allah karena Dia begitu merindukan mbak na..

Aku hanya ingin menulis ini. Bahwa tulisan ini kelak akan menjadi saksi bahwa mbak na adalah seorang yang ahli ibadah dan semoga memberatkan timbangan amal kelak disana..

2009..
Aku kenal mbak na karena kami sama-sama berkesempatan mencuri ilmu di bangkok, thailand

2011
Aku sering ke kamar wawat, sahabatku, teman sekamar mbak na.. disana kita berbagi cerita, tentang hidup, cinta dan cita-cita. Tak jarang juga kita sholat subuh bersama kan mbak?
Aku masih ingat subuh terakhir bersamamu, dengan bacaan Qur’anmu nan syahdu. Aku begitu takjub mendengarkan lantunan ayat ayat yang bahkan belum kutau itu surat apa..
Aku masih ingat obrolan tentang cinta. Tak ada galau, tak ada risau bahkan sedikitpun mengenai hal itu.
Aku masih ingat obrolan tentang cita. Cita cita sekolahmu di Jerman sana. Begitu menggebu kami bertiga mengejar cita
Baru dua bulan keberangkatanmu ke Jerman, ibu mbak na meninggal dunia. Mbak na kembali lagi ke Indonesia dan kemudian melanjutkan perjuangan belajar di Jerman lagi. Sungguh ujian luar biasa.

2012
Aku sangat senang mendengar kabar itu mbak.. akhirnya mbak na menggenap dengan seorang yang luar biasa. Seorang kakak yang aku lihat sangat kuat jiwanya, seorang kakak yang aku tau memang pantas ia untuk mbak na..

2013
Entah mengapa aku begitu merindukanmu mbak.. aku ingin sekali berbagi cerita dan bertemu..namun kita sudah bertemu di oktober ini walau desember bulan perjanjian kita belum tiba.
Tapi.. Pertemuan kita hanya 2 jasad dan satu ruh saja..
Mbak na, kami iri mbak.. mbak mati syahid .. Allah memuliakan mbak dan ingin menemuiNya sebagai syahidah. Sungguh, kami iri..
Betapa Allah telah memperlihatkan kuasa-Nya bahwa cerita seperti ini tidak hanya terjadi di tv tv saja.
Semalam aku melihat, suami mbak na yang tegar luar biasa. Memang hanya ujian berkualitas yang pantas untuk orang orang berkualitas. Aku juga yakin mbak, anakmu juga akan menjadi sosok luar biasa. Sosok yang akan membanggakan ayah ibunya kelak nanti dunia akhirat..
Amiin2 Ya robbal ‘alamiin

2 komentar: