Sabtu, 12 Oktober 2013

Edit

Hakikat Pengorbanan #2

Berkurban hal hal yang kita cintai memang sulit.. kita cinta uang? Maka bersedekah pun akan menjadi sulit.. kita cinta istri & anak2? Maka berpisah dengan anak sebentar saja akan menjadi penderitaan yang berarti. Apapun yang kita cintai, tentu akan sangat sulit melepasnya..

Itulah pengorbanan, artinya memberikan apa yang paling kita cintai..

Ummu Sulaim pernah kebingungan memberikan hadiah apa kepada Rasulullah kala beliau datang ke Madinah. Semua orang sibuk memberikan hadiah kepada Rasul. Ini itu semua sudah dikasih ke Rasul.

Ummu Sulaim sempat dilanda kebingungan.. ia ingin memberikan sebuah hadiah yang ia cintai kepada Rasul agar hadiah itu benar-benar berharga darinya. Ummu Sulaim kemudian berpikir sejenak hadiah apa yg cocok untuk Rasul.

"Ah, barang ini biasa saja. Aku tidak begitu suka. Barang itu pun tidak terlalu aku cinta. Sepertinya yang saat ini benar-benar aku cintai adalah…" pikir Ummu Sulaim

"Anas… ya Anas anakku.. dia satu satunya anakku yang paling aku cintai.. baiklah, aku akan memberikan anakku pada Rasul," tekad Ummu Sulaim

Kemudian Ummu Sulaim bertanya pada Anas, “Nak, kalau kamu ibu berikan pada Rasul apakah kamu rela?”

Anas bersedia diberikan pada Rasul dan kemudian Ummu Sulaim memberikan Anas pada Rasul..

"Ya Rasul, aku ingin memberikan anakku, Anas, padamu.. terserah engkau anakku ini mau diapakan.." pasrah Ummu Sulaim.

Rasul pun bingung karena tiba tiba diberikan seorang anak laki laki berusia 10 tahun yang diajak perang pun belum bisa…

"Ya Ummu Sulaim, mengapa engkau memberikan anakmu padaku? Jika engkau memberikanku sepetak tanah, tentu aku tau akan menjadi apa tanah itu. Tapi engkau memberikanku seorang anak laki2 berusia 10 tahun yang bahkan belum bisa aku ajak berjihad.." terang Rasul.

"Terserah engkau wahai Rasulullah mau engkau apakan anakku. Aku memberikan anakku karena dialah yang paling kucintai. Aku memberikan ia padamu karena Allah.. smoga anakku bisa bermanfaat untuk umat..", ujar Ummu Sulaim.

Rasulullah pun menerima Anas dan mempekerjakannya sebagai pembantu rumah tangga Rasul. Anas sejak kecil tinggal di rumah Rasul. Membantu Rasul menyampaikan pesan pesan kepada sahabatnya dan juga membantu apapaun yang Rasul perintahkan. Karena itulah Anas juga menjadi salah satu perawi hadits yang paling banyak setelah ‘Aisyah.. dan karena sangat dekat dengan Rasul sejak kecil, Anas juga yang paling sedih ketika Rasul meninggal.. (kisah ini akan saya ceritakan berikutnya)

Ummu Sulaim memang punya anak, ya Anas. Namun ia sudah diserahkan ke Rasul hingga Ummu Sulaim seperti tidak memiliki anak. Begitu ikhlasnya pengorbanan Ummu Sulaim hingga ia rela memberikan apa yang paling ia cintai demi Allah.

Apakah kita sudah rela mengorbankan apa yang paling kita cintai?

Relakah memotong tabungan untuk berkurban sedikit saja?

1 komentar: