Kamis, 20 Oktober 2011

Edit

Dialog antara Bimasakti dan Andromeda




Alkisah ada dua buah galaksi di alam semesta yang letaknya berdekatan dan sebagai sesama ciptaan Tuhan, mereka pun berdialog:

Bimasakti: ”Wahai Andromeda, apa yang sedang kau lakukan?”

Andromeda: ”Oh, hai Bimasakti! Aku sedang berpikir untuk apa Tuhan menciptakan kita?”

Bimasakti: ”Tidakkah kau tahu, Andromeda? Tuhan menciptakan kita karena Dia ingin menunjukkan kekuasaan-Nya pada manusia...”

Andromeda: ”Manusia? Mengapa hanya pada manusia? Manusia hanya ada padamu, Bimasakti.. mereka tidak tinggal di tempatku.. lantas, untuk apa aku diciptakan?”

Bimasakti: ”Wahai Andromeda, tidakkah kau bersyukur karena telah diciptakan-Nya? Lihatlah dirimu.. kau memiliki satu triliun bintang yang setiap hari beredar bertasbih pada-Nya, tiada satu pun yang bertabrakan atas izin-Nya..”

Andromeda: ”Ya, aku tahu itu Bimasakti.. Namun.. ah.. aku masih tidak habis berpikir jika semua diciptakan untuk manusia.. Mengapa harus ada aku? Hidupku jauh dari manusia dan manusia pun tidak bisa mencapai aku..untuk saat ini... Lalu, untuk apa smua bintang yang aku punya? Sungguh, aku ingin bertemu Tuhan dan langsung menanyakannya!”

Bimasakti: ”Sesungguhnya pada tiap-tiap penciptaan itu ada tanda-tanda bagi Kaum yang berpikir, Andromeda.. Keindahanmu, kemegahanmu dan sejuta pesonamu adalah bagian kecil dari penciptaan-Nya. Dia hanya ingin menunjukkan pada manusia, makhluk spesial yang Dia banggakan, bahwa Dia Maha Pencipta Segalanya! Kamu tahu kan bagaimana manusia itu memang istimewa dimata Tuhan kita?”

Andromeda: ”Aku mengerti.. manusia memang sangat istimewa di mata Tuhan kita. Dan kau tahu Bimasakti? Meski jarak aku dan engkau lebih dari dua setengah juta tahun cahaya dan bertetangga dekat namun aku pribadi pun tak tahu ada berapa banyak galaksi lain yang Dia ciptakan, yah selain Triangulum yang aku kenal..”

Bimasakti: ”Ya, dan tahukah kamu bahwa aku sangat bersedih, Andromeda? Manusia yang tinggal dalam galaksiku tidak mengenal kita dengan baik. Mereka terlalu terpedaya dengan kehidupan duniawi, bahkan banyak diantara mereka yang tidak mengetahui apa maksud dibalik penciptaan kita dan bahkan penciptaan mereka sendiri..”

Andromeda: ”Aku tahu itu, aku juga sedih bila tahu bahwa aku dilupakan..”

Bimasakti: ”Ya dan aku setuju dengan engkau. Oh ya, ada pertanyaan lain yang mengganjalku, mengapa bulan menjauh dari galaksiku tiga sentimeter per hari dan mengapa kau bergerak mendekatiku setiap hari, Andromeda?”

Andromeda: ”Itu pun atas perintah Tuhan, Bimasakti. Tahukah kau bahwa kita dahulu adalah suatu yang padu? Kemudian Dia Yang Maha Kuasa memisahkan kita dan menciptakan berbagai galaksi serta matahari, planet dan bintang di dalamnya? Dan Dia menyuruhku mendekatimu setiap waktu karena pada akhir nanti kita semua akan bersatu..”

Bimasakti: ”Maksudmu, pada akhir zaman?”

Andromeda: ”Ya, ada kemungkinan kita akan bersatu, dua milyar tahun lagi. Pada akhir zaman nanti..”

Bimasakti: ”Aku yakin manusia yang tidak mengenali kita saat ini pasti akan menyesal nanti di hari itu..”

Andromeda: ”Oleh karena itu engkau tidak perlu bersedih, Bimasakti.. Lupakanlah manusia-manusia itu, cukuplah kita bertasbih hanya kepada-Nya dan berdoa semoga Allah membukakan pintu hati mereka sebelum hari kita bersatu tiba..”

Bimasakti: ”Wahai Andromeda, meski kita berdua sangat berbeda dan hidup di dua dunia yang sanggaaat jauh namun entah mengapa aku sangat senang berdiskusi dengan engkau. Kau galaksi terbaik yang pernah aku kenal, Andromeda..”

Andromeda: ”Terima kasih, Bimasakti. Aku pun sangat senang berdiskusi denganmu. Terima kasih telah menjawab pertanyaan-pertanyaanku...”

Bimasakti: ”Ya dan kita lihat saja nanti apa yang akan terjadi sebelum hari itu tiba..”

1 komentar: