Minggu, 29 Januari 2012

Edit

“Engkau Bukan Saudaraku…”

Berikut saya akan memaparkan tentang Hadits yang saya ketahui dari seorang ustadzah… Mungkin teman-teman sudah pernah mendengarnya namun tak ada salahnya membaca lagi.. Mohon maaf kalo ada kesalahan mohon diralat karena saya menulis ini agak lama setelah saya mendengarnya.. jadi begini,

Suatu hari, Rasul pulang dari ziarah kubur dan ketika masih berada di sana, beliau menangis. Lantas, salah seorang sahabat mendekatinya..

“Ya Rasul, ada apa gerangan engkau menangis?” Tanya sahabat tersebut.

Rasul menjawab, “Aku rindu pada saudaraku..”

“Lhoh? Bukankah aku ada disini? Bukankah aku saudaramu?” sahabat tersebut tentu menganggap Rasul adalah saudaranya karena sesama muslim bersaudara.

“Tidak, engkau hanyalah sahabatku, engkau bukan saudaraku..”, jawab Rasul.

“Lantas, siapa saudaramu?”, Tanya sahabat tersebut heran.

“Saudaraku adalah mereka yang hidup jauh setelah aku tiada namun mereka mencintaiku dan mengikutiku, mereka melaksanakan perintah Allah dan mereka menjauhi larangan-Nya. Nilai satu orang dari mereka sama dengan nilai 50 orang sahabat..”, Jelas Rasul.

Subhanallah.. begitu mendengar hadits ini, insya Allah shahih, saya berkaca-kaca saking terharunya… Rasul merindukan kita (semoga kita termasuk di dalamnya, Allahumma Amiin) dan menganggap kita adalah saudaranya, betapa tulus cintanya kepada kita karena Allah. Bahkan, jika kita memang benar saudaranya, nilai satu orang dari kita dianggap sama dengan nilai 50 orang sahabat yang subhanallah satu orang sahabat di zaman Rasul itu nilainya adalah Surga, mereka benar-benar perindu Syurga dan pejuang sejati. Bagaimana jika ada 50 dan disetarakan dengan satu orang di zaman ini, tentu yang sesuai dengan kriteria untuk menjadi saudaranya?? Subhanallah, masha Allah.. Nilainya tak terhingga…

Semoga kita bisa menjadi salah satu diantara.. Amiin Ya Robbal ‘Alamiin..

1 komentar: