Rabu, 26 Mei 2010

Edit

TRANSFORMASI POLA PIKIR INDIVIDU : AWAL DARI KEMAJUAN BANGSA

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki kekayaan alam yang melimpah. Tanah yang subur, lautan yang luas, hutan dan gunung yang lebat, dan sejuta pesona yang terdapat di dalamnya. Indonesia, merupakan suatu keragaman. Diversitas individu yang tinggi semakin membuat Indonesia menjadi negara yang sangat potensial. Dibalik segala pesona dan aset yang dimilikinya, kemajuan Negara Indonesia selama ini terhambat oleh sikap dan karakter masyarakatnya. Indonesia masih terdaftar sebagai 10 negara korupsi di dunia (Megawangi 2007). Selain itu, masyarakat saat ini sedang mengalami degradasi nilai-nilai dan norma-norma sosial. Hal tersebut terlihat dari berbagai jenis kerusakan moral yang terjadi dalam tatanan kehidupan masyarakat terutama pada generasi muda bangsa.

Lantas, kenapa semua hal tersebut dapat terjadi? Lalu apa hubungannya dengan kemajuan bangsa kita? Menurut John Stuart Mill, “Nilai suatu negara, dalam jangka panjang adalah kumpulan nilai dari individu-individu yang terhimpun di dalamnya”. Ya, tentu saja kemajuan suatu bangsa tak dapat terjadi secara tiba-tiba, perlu keterlibatan setiap individu di negeri ini. Peranan individu sangatlah penting karena individu-individu baik yang terhimpun dalam suatu negeri akan membangun negeri itu menjadi baik pula.

Saat ini, pola pikir bangsa Indonesia masih jauh dari pola pikir negara-negara maju. Menurut Prof. Toshiko Kinoshita dari Universitas Waseda, Jepang (dalam Harian Kompas, 24 Mei 2002), “Orang Indonesia tidak pernah berpikir panjang. Sedihnya lagi, karakter seperti itu bukan hanya di kalangan masyarakat dari semua lapisan, tapi juga politisi dan pejabat pemerintah. Hal ini kemudian, menyebabkan Indonesia akan sulit bersaing dengan China dan negara-negara Asia lainnya.” Untuk itu, bangsa Indonesia harus mengubah karakter mereka yang negatif menjadi karakter yang positif. Semua itu dapat diawali dengan mengubah mindset (pola pikir).

Mindset (Pola Pikir) adalah inti dari Self Learning atau pembelajaran diri. Inilah yang menentukan bagaimana kita memandang sebuah potensi, kecerdasan, tantangan dan peluang sebagai sebuah proses yang harus diupayakan dengan ketekunan, kerja keras, komitmen untuk tercapainya kebehasilan visi dan tujuan hidup kita (Darmawan 2008). Perubahan dan transformasi sikap dan pola pikir yang diharapkan antara lain adalah perubahan dari kebiasaan berpikir negatif menjadi positif, kebiasaan berpikir jangka pendek menjadi jangka panjang, bekerja sendiri menjadi bekerja tim, mencari-cari masalah menjadi menemukan solusi, tergantung menjadi mandiri, sentralistis menjadi otonom, elitis menjadi egaliter, pretise menjadi prestasi, asal-asalan menjadi terbaik, tiba masa tiba akal menjadi terencana, nepotisme menjadi meritokrasi, hierarkis ke hiterarkhis, sloganistis-protokoler menjadi pengalaman-sunstansial (Ibrahim 2003).

Bangsa ini perlu melakukan transformasi (perubahan) pola pikir agar bangsa ini menjadi lebih baik, menjadi bangsa terdidik, menjadi bangsa yang berpengaruh di dunia dan memimpin bangsa-bangsa di dunia. Sebuah transformasi (perubahan) pola pikir harus terjadi, jika kita ingin mengembangkan hidup yang berkualitas. Perubahan ini dimaksudkan supaya semua potensi, bakat, dan talenta kita bisa dikembangkan secara optimal, dan menghasilkan sebuah keluaran (output) dengan kualitas terbaik Mungkinkah hal tersebut dapat terwujud? Ya, jawabannya mungkin, sangat mungkin. Bangsa ini memiliki segalanya hanya tinggal prosesnya saja yang harus diperbaiki agar tercapai output yang diinginkan.

Sebuah survey Gallup tentang “Karakter Orang-orang Sukses di Amerika” menjelaskan bahwa hampir semua orang yang berhasil, berkualitas dan berkembang kehidupannya, adalah mereka-mereka yang memiliki mindset berkembang, seperti: kerja keras, tujuan yang jelas, hasrat belajar yang tinggi, tidak pernah berhenti belajar pada satu bidang tetapi selalu mencoba bidang lain, menghargai kemampuan pengembangan logika, terus berusaha untuk berubah dan berkembang dan sebagainya. Hidup yang berkualitas dan berkembang bisa dicapai karena mindset yang benar sudah mendarahdaging dan menjelma dalam karakter, kebiasaan, sikap dan perilaku orang-orang sukses (Darmawan 2007).

Tidaklah mudah untuk mengubah pola pikir manusia yang sudah mendarah daging dalam pikirannya. Lalu, bagaimana transformasi pola pikir didapatkan? Pembangunan dan pendidikan berkarakter merupakan salah satu bentuk cara untuk dapat melakukan transformasi pola pikir bangsa ini. Pendidikan karakter paling mendasar berasal dari pendidikan dalam keluarga. Keluarga adalah tempat pertama dan utama dimana seseorang dididik dan dibesarkan (Megawangi 2007). Pendidikan karakter dalam keluarga tak lepas dari peranan ibu. Oleh karena itu, sabda Rasulullah SAW yang berbunyi “Wanita adalah tiang negara, jika baik wanita maka baik negaranya, jika rusak wanita maka rusak negaranya” dapat dipahami kebenarannya. Setiap wanita akan menjadi ibu, jika wanita itu baik maka ia akan dapat melahirkan generasi baru yang baik pula.
Apa yang kita pikirkan menentukan apa yang akan kita lakukan. Pola pikir kita ini akan mempengaruhi karakter, kebiasaan (habits), perilaku dan sikap kita. Pola pikir ini sangat dipengaruhi oleh sistem kepercayaan atau sistem nilai yang kita miliki, nilai-nilai keluarga, pendidikan, dan lingkungan. Transformasi pola pikir tidak akan dapat berjalan apabila tidak didukung oleh lingkungan kondusif. Seorang individu akan sangat sulit menentang sebuah sistem tidak baik yang bertentangan dengan pola pikirnya. Sementara seseorang yang kurang baik dapat menjadi baik jika lingkungan terus mendorong ia untuk lebih baik. Oleh karena itu, lingkungan yang baik juga dapat mempengaruhi perilaku individu sehingga menjadi baik pula.

Pendidikan karakter untuk mengubah pola pikir bangsa menjadi lebih baik harus dimulai sejak dini agar generasi yang baru tidak kehilangan arah dan tujuannya. Mereka merupakan calon-calon pemimpin bangsa sehingga jika kita ingin memajukan bangsa ini, kita harus menjaga bibit-bibit baru dengan menanamkan karakter-karakter baik dalam hidupnya.

1 komentar: