Kisah ini Berawal dari rutinitas sebagai mahasiswi yang merantau di negeri orang (maksudnya di kota sebelah)
Sebagai mahasiswi food science, saya mulai paham bagaimana pentingnya makanan yang saya makan setiap hari. Namun, karena tidak memiliki waktu yang cukup untuk memasak dan juga tidak bisa memasak makanan yang cukup rumit saya pun membeli makanan di warteg atau warung2 terdekat setiap hari. Pada awalnya memang biasa saja, apalagi setelah lepas dari satu tahun di asrama TPB. Namun... seiring dengan berjalannya waktu, saya mulai agak risih. Kenapa? Ya, karena setiap saya membeli makanan, apapun itu pasti si penjualnya membungkusnya dengan sebuah kantung plastik hitam kecil. Lhoh? Trus kenapa??
Begini rekan-rekan yang saya cintai, lama kelamaan saya berpikir jika ada saya yang membeli makan sebanyak 3x dalam sehari yang dibungkus dengan plastik hitam itu lalu dikalikan dengan sejumlah mahasiswa yang berperilaku sama. Misalkan saja kita makan 2x sehari (minimal), berarti kita sudah menghasilkan 2 sampah plastik setiap hari. Bayangkan! Ada berapa mahasiswa yang berperilaku sama seperti saya?? Anggap saja ada 5000 mahasiswa aktif di kampus, jadi satu hari kita dapat menghasilkan 10000 sampah plastik!! Ya... walaupun pemikiran ini tak lepas dari segala faktor pendorong dan penghambat seperti mahasiwa yang masak sendiri, ataupun yang peduli dengan lingkungan dan menyimpan sampah plastiknya itu (subjek hanya pada perilaku mahasiwa di sebuah kampus)
Namun saya menjadi ragu... tatkala melihat banyak sekali perilaku ketidakpedulian dari berbagai pihak. Selesai makan, ya sampah plastik itu dibuang ke tempat sampah bercampur dengan makanannya. Lalu kemanakah sampah2 itu bermuara?? Sejak saya mengikuti mata kuliah Supporting Course Perkembangan Karakter, saya semakin geram.. geram karena karakter bangsa ini. Dosen saya mengatakan bahwa Bangsa Jepang sejak kecil sudah dididik untuk membawa kantung plastik sendiri untuk membuang sampahnya. Namuunn.. betapa mudahnya! Betapa mudahnya mereka membuang sampah itu dimana2 tanpa merasa berdosa. Padahal... ini adalah bumi Allah, bumi Allah yang harus kita jaga karunianya, kita rawat dan kita cintai..
Memang, segala sesuatu harus berawal dari diri sendiri.
Marilah kawanku... mulai sekarang, demi melindungi bumi kita tercinta, kita mulai dari hal yang kecil.. bawalah kantung plastikmu sendiri saat membeli makanan. Bawalah itu setiap hari. Dan kalau ada orang yang ingin membuang sampah sembarangan di depanmu, lapangkanlah dan ikhlaskanlah hatimu untuk membantunya memungut sampah itu dan menaruh pada tempatnya, jika tidak ada simpanlah dulu dalam tasmu dan niatkan itu karena Allah. Insya Allah bermanfaat.
Memang,
Masih agak sulit untuk melakukan itu. Dibilang sok inilah, sok itulah.. sulit juga ketika ibu2 penjual atau mas2 penjual menolak jika saya menggunakan plastik sendiri.. “takut bocor neng!”, “Nggak pa-pa neng pake aja!”. Duuh, abaang... maksud saya bukan seperti itu. Bang, ngerti nggak sih kalau bumi ini udah panaaas??
Namun kita harus tegar! Ayo berjuang demi masa depan anak dan cucu kita.. kita harus berani.. bangsa ini harus berubah!! Dan semua itu berawal dari diri kita sendiri..
Lets move on now!! Any comments?
BalasHapusviagra
viagra asli
jual viagra
toko viagra
viagra usa
viagra original
obat viagra
viagra pfizer
obat kuat viagra
obat kuat viagra asli
obat viagra asli
agen viagra
agen viagra asli
apotik viagra
apotik viagra asli
toko viagra asli
jual viagra asli
jual pil biru
toko pil biru
jual obat kuat
toko obat kuat
viagra asli pfizer
viagra asli usa
viagra asli original
viagra jakarta
viagra di jakarta
viagra asli jakarta
viagra asli di jakarta
obat kuat jakarta
obat kuat di jakarta
obat kuat asli jakarta
jual viagra jakarta
jual viagra di jakarta
toko viagra jakarta
agen viagra jakarta
apotik viagra jakarta
toko obat kuat jakarta
toko obat kuat di jakarta
titan gel jakarta
titan gel asli jakarta
titan gel asli
titan gel
jual titan gel
toko titan gel
obat cialis
obat kuat cialis
jual cialis
toko cialis
cialis asli
cialis jakarta
cialis asli jakarta