Rabu, 10 April 2013

Edit

Sekalipun Nantinya...


Pagi ini saya berdiskusi dengan seorang sahabat dan berkesimpulan sebagai berikut: 

“Sekalipun nantinya kita menikah dengan orang yang kita sukai, kita cintai, dengan orang yang sesuai sekali dengan kriteria kita dan orang yang kita damba-dambakan, Janganlah terlalu senang dan terbawa perasaan. Begitu juga ketika kita sedih, janganlah terlalu bersedih. senang boleh, sedih juga boleh tapi jangan berlebihan. This is life, just enjoy its up and down. Ketika terlalu senang hanya karena kita menikah dengan orang yang kita damba-dambakan, kita bisa jadi kecewa karena setelah menikah kita akan tau jelek2nya pasangan kita. because everything must be followed by good and bad. Tapiii.. kalo menikah karena Allah, niscaya tidak akan kecewa meski bosan tiap hari akan ketemu terus sama pasangan kita..

Related Posts:

  • Amazing Life Stories of Daniel #part2 - Rio De Janeiro I promised that I would share my friend’s (Daniel) inspiring stories! And here we are :D Randomly, these are the stories that he ever told me: 1.      Once Daniel went to Rio de Janeiro (Bra… Read More
  • Mendekatimu, berarti Mendekati Tuhan “Mendekatimu, berarti Mendekati Tuhan” Saya suka banget tagline diatas. Tagline diatas diambil dari tagline sebuah komunitas pecinta alam lepas, sebut saja nama komunitas tsb AADT (Arung Alam Dekati Tuhan). sebenarn… Read More
  • Jadilah Wanita Berhati Kuat Jadilah Wanita Berhati Kuat Mohon maaf sebelumnya karena lama sekali postingan ini dipublish.. hehe.. Berikut adalah materi yang saya dapat dari Ustadzah Halimah Alaydrus di sebuah kajian muslimah sore di masjid BI.… Read More
  • Percaya atau nggak, saya dan adik bungsu saya (Qeis) punya banyaaaak banget kesamaan alias kebiasaan yg sama tanpa janjian ataupun tanpa saya ajarin satu sama lain. Hihii.. Mau tau apaan aja?? Cek list dibawah: 1.&nbs… Read More
  • Amazing Life Stories of Daniel #part3 - Funny Dialogue Kali ini saya mau cerita kejadian lucu yang pernah diceritain Daniel ke saya waktu dia bertugas sebagai pengajar muda di Tulang Bawang, Lampung: Panca Indera Daniel: Anak-anaaak… ayo sekarang kita belajar panca indera! … Read More

1 komentar: