Sebenernya kisah ini
udah lama diceritakan. Sekitar 2 tahun lalu tapi entah baru sekarang saya
menuliskannya. Kisah ini saya dapat dari seorang ustadzah tentang bagaimana
keserakahan dan ketamakan manusia..
Alkisah di zaman
Nabi Isa, nabi ingin melakukan perjalanan di dalam hutan dan mengajak salah
seorang pengikutnya. Singkat cerita, ada salah seorang pengikutnya yang setia
ingin membersamainya dalam perjalanan.
Nabi Isa pun
menyiapkan perbekalan untuk perjalanannya. Ia memasukkan beberapa potong roti,
membungkusnya dan memasukkannya dalam keranjang.
Di tengah jalan,
Nabi Isa ingin buang air (ini adalah salah satu tanda Isa manusia biasa).
Kemudian ia izin ke semak-semak. Isa pun menitipkan keranjang rotinya pada
pengikutnya tsb. Namun isa berpesan:
"Ya Fulan,
tolong jaga keranjang ini dengan baik. Jangan dibuka-buka dan jangan
diapa-apakan.."
"Tenang wahai
Tuan, saya akan menjaga barang Tuan dengan baik," janji pengikutnya.
Pengikut Isa adalah
seorang munafik, ia mengikuti perjalanan juga hanya sebagai bahan omongan ia
pernah melakukan perjalanan bersama Isa. Bau harum roti dalam keranjang membuat
Fulan ingin tahu dan ingin membuka apa yang ada di dalamnya. Ia tergoda
membukanya dan mendapati potongan roti nikmat yang ada di dalamnya.
Fulan tak
mengindahkan pesan Isa. Ia memakan salah satu potongan roti tersebut tanpa Izin
Isa.
Nabi Isa datang
kemudian mengecek keranjangnya. Ia curiga, rotinya berkurang. Kemudian ia
bertanya pada Fulan, “Ya Fulan, kamu tau siapa yang memakan rotiku?”
Fulan: saya tidak
tau Tuan..
Nabi Isa: sungguh
kamu tidak tau siapa yang makan rotiku?
Fulan: benar saya
tidak tau.. sedari tadi saya hanya menjaga keranjang ini.. (Fulan berbohong)
Nabi Isa: yasudah
kita lanjutkan saja perjalanan ini…
Nabi Isa melanjutkan
perjalanan bersama Fulan. Di tengah jalan, ada sebuah danau besar sehingga
mereka tidak bisa melewatinya.. Fulan bingung bagaimana melewati danau tersebut
sementara tidak ada jembatan sama sekali.
Nabi Isa menyuruh
Fulan menutup mata dan berpegangan padanya. “Tutup matamu dan berpegangan
padaku, lalu melangkahlah tanpa melihat apapun disekelilingmu”.
Fulan menutup mata,
berpegangan pada Isa dan sama-sama melangkah.. ketika Fulan membuka mata, ia
tercengang karena mereka telah berhasil melewati danau tersebut!
Itulah salah satu
mukjizat Isa. Berjalan diatas air.
Setelah berhasil
melewati danau, Isa lanjut bertanya:
"Jadi, siapakah
yang memakan rotiku wahai Fulan?"
Fulan tetap tidak
mau mengaku dan menjawab hingga akhirnya perjalanan kembali di lanjutkan.
Nabi Isa dan Fulan
sampai disebuah gundukan tanah yang besaaaarrr… kemudian, atas izin Allah, nabi
isa mengubah gundukan tanah beaar itu menjadi sebuah gundukan emas.. kemudian
Nabi Isa berkata kepada Fulan:
"Gundukan emas
ini sungguh banyak. Aku rasa aku tak bisa membawanya sendiri dari hutan ini.
Aku akan membaginya pada seseorang. Aku akan membagi tiga.."
"Ohya? Untuk
siapa saja Tuan?"
"Aku akan
membaginya untuk mu, untukku dan satu lagi untuk orang yang sudah memakan
rotiku"
Fulan terbelalak.
Matanya penuh ketamakan. Ia menginginkan semua harta itu. Fulan kemudian
mengaku…
"Ya Tuan.. sss
ssesungguhnya… yang makan roti anda adalah saya…" Fulan mengakui
kebohongannya karena menginginkan gundukan emas tsb.
Nabi Isa murka dan
berkata ,”Sungguh, engkau benar benar orang yg munafik! Aku tidak butuh
pengikut sepertimu. Ambil saja semua harta ini untukmu!”
Nabi Isa kemudian
pergi dan meninggalkan semua gundukan emas tsb untuk Fulan.
Fulan tidak sedih sedikutpun ditinggal Isa, ia malah kegirangan
mendapat limpahan harta namun ia juga bingung bagaimana cara membawa pulang
emas tsb..
Disaat ia sedang
kebingungan, datanglah 2 orang perampok. Mereka mengancam merampas harta tsb.
Namun Fulan yang cerdik, bernegosiasi dengan mereka dan berencana saling
berbagi harta..
Untuk mengangkat
gundukan emas tsb. Mereka butuh energi, sehingga satu orang perampok pergi mencari makanan. Di
dalam hutan, salah satu perampok menghasut Fulan untuk membunuh teman si
perampok. Semua agar harta itu terbagi dua, sehingga bagian mereka lebih
banyak..
Fulan yg semakin
tamak pun setuju.. akhirnya ketika teman perampok kembali dengan membawa
makanan, mereka segera menghabisi nyawa si teman perampok itu.. selesai
membunuh, mereka makan makanan yang dibawa teman perampok.
Ternyata, orang
tamak memang bertemu dengan orang tamak. Teman siperampok juga berniat
menghabisi Fulan dan temannya sendiri sehingga ia tega meracuni makanan yang
dibawanya. Alhasil, setelah makan, Fulan dan perampok juga mati menyusul rekan
mereka..
Gundukan emas masih
utuh. Dan suatu hari Nabi Isa melewati gundukan emas tsb lagi dan melihat
tulang belulang yang berserakan disekitarnya.
Sebuah pelajaran
bagaimana harta dapat membutakan manusia. Seringkali manusia lupa bahwa harta
itu hanya titipan Tuhan dan seringkali manusia menggunakan segala cara untuk
memperkaya diri.
Wallahua’lam
bisshawab