Selasa, 05 Agustus 2014

Edit

Detik Detik Menjelang Genap


Detik Detik menjelang genap memang mendebarkan. Terlalu banyak cerita untuk dituliskan, lebih banyak rahasia lagi yang disembunyikan.

Detik Detik menjelang genap memang merisaukan. Kau tau? Aku kira sahabatku akan segera menggenap bersama dia.. namun nyatanya? Dia akan menggenap bersama yang lain. Sahabatku kecewa karena tidak pernah menyangka bahwa kisah ini terjadi padanya. Sahabatku bersedih, rencananya segera menggenap kandas sudah. Sahabatku merana karena harapan harapannya lenyap sudah.  Sahabatku menghindari dunia. Seakan menghindar dari perjalanan jauh mencari separuh jiwanya yang hilang. Sahabatku, berupaya penuh menyibukkan diri demi melupakan impian menggenap bersama dia…

Detik Detik menjelang genap. Siapa yang tau? Angan angan menggenapi dirinya justru dirinya digenapi seorang entah siapa. Rasa yang awalnya milik bersama justru dimiliki seorang tanpa nama. Sahabatku sesak karenanya. Sahabatku gundah karenanya. Mengapa tidak dari dulu? Hingga ia dan dirinya menggenap sudah. Ah, genap menggenapi memang penuh rahasia. Sahabatku pun pasrah mencari separuhnya lagi. Mencari setengah jiwa yang seharusnya miliknya.

Detik Detik menjelang genap, memang penuh sayembara. Seharusnya sayembara memenangkan cinta-Nya.. bukan sayembara memenangkan cintanya.. tapi ah tidak semua sahabatku menyadarinya. Sahabatku menginginkan dirinya.. karena sahabatku merasa hanya dia yang pantas menemani sisa sisa hidupnya. Sahabatku merasa hanya punya satu cinta. Cinta terhadap dia.. sahabatku tidak bisa lepas darinya namun hanya terjebak nostalgia…

Detik detik menjelang genap. Resah hati hati memikirkannya. Akankah ada separuh jiwa yang kan menjadi miliknya? Kesana kemari mencari cinta namun genap tak datang jua. Sahabatku gelisah karenanya, merasa tak ada seorangpun mencintainya. Sahabatku ingin segera ditemukan oleh calon pujaan hatinya. Harap harap dia juga adalah orang yang dicintainya..

Detik  detik menjelang genap. Suka cita karenanya. Jelas sudah siapa yang akan menggenapi hidupnya. Ikhtiarnya tidak percuma. Ibadahnya terbayar sudah. Cita cita menggenapnya berbalas surga. Sahabatku akhirnya berbahagia. Sahabatku menemukan cintanya setelah sahabatku menyadari bahwa detik detik menjelang genap adalah detik detik untuk berharap hanya kepada-Nya…

Related Posts:

  • 2012 and Farewell without Farewell How a year quickly passes.. 2012, begitu cepat berlalu dan telah sampailah kita di penghujung 2012. Bagiku, 2012 merupakan tahun tercepat sepanjang hidupku. Aku tak tahu mengapa, mungkin karena banyak hal yg terjadi pada hi… Read More
  • 10 Things I Strongly Believed in My Childhood Life #part1 There must be a lot of unforgettable memories in our childhood life. Well, to me, I have 10 most unforgettable stories which I strongly believed when I was kid. Let’s check it out! 1. The First foolish thing I bel… Read More
  • “Mahasiswa, Demokrasi dan Demonstrasi” Hereby I write an article officially in my opinion dengan tidak ditunggangi partai politik manapun maupun kelompok politik tertentu! Demokrasi dan demonstrasi sudah menjadi bagian dari negeri ini sejak masa reformasi berlang… Read More
  • Kasihan….Kasihan, yah mungkin itu satu kata yang muncul di hatiku kala aku berada di dunia maya.Dunia maya adalah dunia keduaku setelah dunia nyata. Mungkin duniamu juga. Di dunia maya, aku banyak berseluncur dan bermain di social net… Read More
  • “Menghafal Al-Qur’an Semudah Tersenyum” “Menghafal Al-Qur’an itu Semudah Tersenyum…” Sebuah kalimat di spanduk yang membuatku terhenyak.. Kalimat tersebut kudapati saat hendak berpergian menggunakan angkot di kota Bogor. Ajakan luar biasa dari salah seorang… Read More

3 komentar: