Minggu, 20 Januari 2013

Edit

Momiji Musim Gugur



Arakan awan bertepi ombak
Menghias langit menjingga di ufuk cahaya
Satu, dua, tiga bergugur daun jatuh perlahan ke serambiku
Memerah malu laksana embun pagi yg menyembul di pucuk pucuk tangkai
Dan kau datang kembali dalam hidupku
Duhai momiji musim gugur..
Sejuk dan damai warna jinggamu
Tertegun aku berjalan di bawah guguran daunmu...
Kenalkah kau dengan diriku?
Diriku yg mengagumimu di tiap tiap musim gugur
Diriku yang menantikanmu dalam dinginnya gugur gugur daun
Kenalkah kau dengan diriku?
Diriku yang tak sabar menunggu bulirbulir salju mencair, semi merekah dan panas mendingin demi menemuimu?
Kenalkah kau dengan diriku?
Wahai momiji musim gugur...

Tapi bukankah momiji itu, kamu?
Mematung tak berjalan kala kubuka pintu rumahku
Ya, momiji itu kamu...
Bukan dia...
Bukan sakura di musim semi, bukan matahari di musim panas, bukan edelweiss di puncak cahaya...
Momiji itu kamu...
Kukatakan tetap kamu
Selamanya... kamu

Related Posts:

  • Perahu Kertas Lagi suka lagu ini, sebenernya tau dari Daniel waktu kita Kiluan dia nyanyi ini mulu sepanjang Jalan. Tapi baru mendalami liriknya and suka banget :)) Perahu kertasku kan melaju Membawa surat cinta bagimu Kata-kata … Read More
  • I’m not a princess Maybe you wear a glass shoes Proper dress with beautiful cover from head to toe Maybe you drive horse-drawn carriage made from gold Dropping you by from palace to palace Attending ball dance to ball dance Sele… Read More
  • Terima Kasih untuk dia1. Terima Kasih untuk dia, yang telah menyindirku menggulung lengan panjangku, yg telah menyindirku memakai kerundung sebatas leher, yg telah menyindirku karena hanya ikut-ikut saja 2. Terima kasih untuk dia, yang karena masa… Read More
  • Marriage Marriage is much more than finding the right person, it’s a matter of being the right person… … Read More
  • Momiji Musim Gugur Arakan awan bertepi ombak Menghias langit menjingga di ufuk cahaya Satu, dua, tiga bergugur daun jatuh perlahan ke serambiku Memerah malu laksana embun pagi yg menyembul di pucuk pucuk tangkai Dan kau datang kemba… Read More

1 komentar: