Detik
Detik menjelang genap memang mendebarkan. Terlalu banyak cerita untuk
dituliskan, lebih banyak rahasia lagi yang disembunyikan.
Detik
Detik menjelang genap memang merisaukan. Kau tau? Aku kira sahabatku akan
segera menggenap bersama dia.. namun nyatanya? Dia akan menggenap bersama yang
lain. Sahabatku kecewa karena tidak pernah menyangka bahwa kisah ini terjadi
padanya. Sahabatku bersedih, rencananya segera menggenap kandas sudah.
Sahabatku merana karena harapan harapannya lenyap sudah. Sahabatku menghindari dunia. Seakan
menghindar dari perjalanan jauh mencari separuh jiwanya yang hilang. Sahabatku,
berupaya penuh menyibukkan diri demi melupakan impian menggenap bersama dia…
Detik
Detik menjelang genap. Siapa yang tau? Angan angan menggenapi dirinya justru
dirinya digenapi seorang entah siapa. Rasa yang awalnya milik bersama justru
dimiliki seorang tanpa nama. Sahabatku sesak karenanya. Sahabatku gundah
karenanya. Mengapa tidak dari dulu? Hingga ia dan dirinya menggenap sudah. Ah,
genap menggenapi memang penuh rahasia. Sahabatku pun pasrah mencari separuhnya
lagi. Mencari setengah jiwa yang seharusnya miliknya.
Detik
Detik menjelang genap, memang penuh sayembara. Seharusnya sayembara memenangkan
cinta-Nya.. bukan sayembara memenangkan cintanya.. tapi ah tidak semua
sahabatku menyadarinya. Sahabatku menginginkan dirinya.. karena sahabatku
merasa hanya dia yang pantas menemani sisa sisa hidupnya. Sahabatku merasa
hanya punya satu cinta. Cinta terhadap dia.. sahabatku tidak bisa lepas darinya
namun hanya terjebak nostalgia…
Detik
detik menjelang genap. Resah hati hati memikirkannya. Akankah ada separuh jiwa
yang kan menjadi miliknya? Kesana kemari mencari cinta namun genap tak datang
jua. Sahabatku gelisah karenanya, merasa tak ada seorangpun mencintainya.
Sahabatku ingin segera ditemukan oleh calon pujaan hatinya. Harap harap dia
juga adalah orang yang dicintainya..
Detik detik menjelang genap. Suka cita karenanya.
Jelas sudah siapa yang akan menggenapi hidupnya. Ikhtiarnya tidak percuma.
Ibadahnya terbayar sudah. Cita cita menggenapnya berbalas surga. Sahabatku
akhirnya berbahagia. Sahabatku menemukan cintanya setelah sahabatku menyadari
bahwa detik detik menjelang genap adalah detik detik untuk berharap hanya
kepada-Nya…